EKSPOSSULBAR.CO.ID, Mamuju — Bapperida Sulbar melalui perwakilan ASN perencana mengikuti Pelatihan Penyusunan Rencana Kontingensi Bencana yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulbar bekerja sama dengan Pusdiklat PB BNPB RI. Kegiatan di Marasa Corner, Sulbar itu berlangsung pada 29 September hingga 3 Oktober 2025.
Sejalan dengan visi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur (Wagub) Sulbar, Salim S Mengga, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam membangun daerah yang lebih tangguh, berdaya saing, sekaligus berkelanjutan dalam menghadapi ancaman bencana.
Pelatihan lima hari tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas aparatur dalam merancang dokumen rencana kontingensi bencana yang efektif, terukur, dan aplikatif. Dari Bapperida Sulbar, hadir Penelaah Teknis Kebijakan, Awaluddin A dan Perencana Ahli Pertama, I Ketut Wibawa Bagianadi.
Dalam pelatihan, peserta mendapatkan materi penting terkait kebijakan penanggulangan bencana, karakteristik bahaya, hingga penyusunan skenario bencana yang realistis. Tak hanya teori, peserta juga dilibatkan langsung dalam simulasi penyusunan dokumen kontingensi berbasis studi kasus nyata.
“Materi yang disampaikan tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif. Melalui simulasi, kami dapat memahami lebih mendalam bagaimana menyusun rencana kontingensi yang responsif dan berbasis data,” ungkap I Ketut Wibawa.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, seperti Drg H Asran Masdy dari BPSDM Sulbar, Inaldy Luther Si’lang dari BPBD Sulbar serta Muhammad Rizal dari Diskes Sulbar. Hadir pula, AG Bayu Pradana dari Pusdiklat PB BNPB RI yang juga membekali peserta dengan panduan teknis penyusunan rencana kontingensi.
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah strategis memperkuat kesiapsiagaan daerah. “Pelatihan ini sangat krusial untuk mempersiapkan Sulawesi Barat menghadapi potensi bencana. Kami berharap hasilnya dapat meningkatkan kesiapan dan ketahanan daerah,” ujarnya. (Rls)