Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulbar, Adnan Nota, menyampaikan bahwa keikutsertaan kafilah Sulbar pada STQH Nasional bukan sekadar formalitas, tetapi didasari oleh target yang realistis dan potensi besar yang dimiliki para peserta.
“Kita tidak hanya ikut sebagai pelengkap. Kita punya target karena Sulbar punya sejarah panjang sebagai gudangnya qori dan qoriah. Kita ingin mengembalikan kejayaan itu,” jelas Adnan.
Ia menambahkan, potensi unggulan Sulbar ada pada cabang tilawah anak-anak serta hafalan hadis 500 hadis tanpa sanad, yang menjadi kekuatan tersendiri bagi kafilah Sulbar.
Sementara itu, Pembina LPTQ Sulbar sekaligus pelatih kafilah, Drs. KH. Hasan Basri, mengungkapkan bahwa persiapan kafilah telah dilakukan secara intensif melalui pelatihan dan training center (TC) di Asrama Haji Transit Mamuju.
“Beberapa hari terakhir kami melaksanakan TC sebagai persiapan menghadapi STQH Nasional di Kendari. Ada beberapa cabang lomba yang diikuti, di antaranya tilawah anak-anak dan dewasa, tilawah 1 dan 5 juz, serta hafalan hadis 100 dan 500 hadis,” ungkap Hasan Basri.
Ia optimistis kafilah Sulbar mampu berprestasi lebih baik dari tahun sebelumnya. “Tahun lalu kita meraih juara harapan I di cabang tilawah. Insyaallah tahun ini bisa lebih baik lagi. Mohon doa dari seluruh masyarakat Sulbar,” ujarnya.
Hasan juga menyebut bahwa persiapan kafilah sudah sangat matang, dengan cabang unggulan di tilawah dan hafalan hadis 500 hadis, serta peserta lain yang memiliki potensi besar untuk berprestasi. (rls)