Barang-barang yang menjadi objek pemeriksaan meliputi tenda darurat, selimut, matras, makanan siap saji, dan berbagai perlengkapan tanggap darurat lainnya. Proses opname melibatkan tim bidang logistik, relawan Tagana, staf gudang, serta operator E-SIMLOG, yang bersama-sama melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi fisik barang.
Melalui kegiatan ini, Dinsos Sulbar berharap dapat memperkuat sistem logistik kebencanaan yang lebih tertib, akurat, dan siap digunakan kapan pun diperlukan. Selain itu, hasil opname juga menjadi dasar bagi perencanaan distribusi bantuan yang tepat sasaran serta pembaruan data stok logistik di tingkat provinsi.
“Kesiapsiagaan adalah kunci dalam penanganan bencana. Dengan data logistik yang akurat, kami dapat merespons lebih cepat dan tepat ketika terjadi bencana,” tambah Surdin.
Langkah ini menegaskan komitmen Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan kesiapsiagaan logistik guna mendukung penanganan bencana dan pemulihan sosial masyarakat terdampak di seluruh wilayah Sulbar. (Rls)












