EKSPOSSULBAR.CO.ID, Mamuju — Badan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar menerima laporan resmi dari BMKG Wilayah IV Makassar tentang Peringatan Dini Cuaca dan Iklim periode Dasarian III Oktober 2025 di Sulbar.
Laporan tersebut berisi tinjauan kondisi iklim global, regional, serta prospek cuaca di wilayah Sulbar yang dapat menjadi dasar langkah antisipatif terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Berdasarkan data BMKG, indeks ENSO saat ini berada pada kondisi Netral (-0,5) dan diprediksi akan tetap netral hingga awal tahun 2026. Sementara itu, kondisi IOD (Indian Ocean Dipole) cenderung Negatif (-1,5) dan diperkirakan bertahan hingga Desember 2025 sebelum beralih kembali ke fase Netral.
Kondisi ini berpotensi mempengaruhi pola curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk di Sulbar, yang dapat mengalami peningkatan intensitas hujan di beberapa daerah pada periode dasarian.
Hingga Dasarian II Oktober 2025, dari total 14 Zona Musim (ZOM) di Sulbar, tercatat:
ZOM telah memasuki musim hujan, yaitu:
ZOM 1: Kabupaten Pasangkayu
ZOM 11: Sebagian besar Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene bagian barat, dan sebagian kecil Kabupaten Mamasa bagian selatan.
Sementara ZOM 12, 13, dan 14 masih berada pada kondisi musim kemarau.
Prakiraan Cuaca 10 Harian:
Tanggal 21–23 Oktober 2025:
Potensi hujan sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene (Malunda, Ulumanda, Tubo, Tammerodo), Kabupaten Mamuju (Kalukku, Sampaga, Papalang, Tommo, Kalumpang, Bonehau), Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju Tengah, dan Kabupaten Pasangkayu.
Tanggal 24–26 Oktober 2025:
Potensi hujan sedang hingga lebat tidak terjadi secara signifikan di berbagai wilayah.
tanggal 27–31 Oktober 2025:
Potensi hujan sedang hingga lebat tidak terdeteksi di sebagian besar wilayah Sulbar.
Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi:












