Bagi peserta lulusan sarjana dan diploma, program ini menjadi sarana untuk mengasah keterampilan kerja dan memahami budaya profesional di berbagai sektor usaha, mulai dari industri, perbankan, media, hingga UMKM.
Peserta juga mendapatkan uang saku sesuai UMK, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, pendampingan profesional, serta sertifikat resmi setelah menyelesaikan masa magang.
“Dengan bekal tersebut, para peserta diharapkan lebih siap memasuki dunia kerja dan memiliki nilai tambah ketika melamar pekerjaan di kemudian hari,” ungkapnya.
Sementara bagi perusahaan mitra, program ini memberi peluang untuk menjaring sumber daya manusia potensial sejak dini. Melalui proses magang, perusahaan dapat mengenal kemampuan calon tenaga kerja secara langsung, sekaligus berkontribusi dalam peningkatan kompetensi generasi muda.
Selain itu, keterlibatan perusahaan dalam program ini memperkuat kolaborasi antara sektor industri dan pemerintah dalam pembangunan ketenagakerjaan nasional. Secara lebih luas, pelaksanaan Program Magang Nasional juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Dengan meningkatnya keterampilan tenaga kerja muda, produktivitas sektor usaha di daerah pun ikut terdorong. Selain itu, program ini membantu mengurangi angka pengangguran terdidik dan mendorong tumbuhnya iklim ketenagakerjaan yang sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Rls)












