“Pembangunan manusia harus dimulai dari pemenuhan kebutuhan gizi. Tubuh yang sehat akan melahirkan pikiran yang cerdas, semangat yang tinggi, dan karakter yang kuat,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan, Kecamatan Kalumpang termasuk wilayah yang tergolong rawan pangan, sehingga kegiatan ini memiliki nilai strategis untuk menguatkan kolaborasi antara pemerintah, PKK, dan masyarakat.
Sebagai Ketua TP-PKK Sulbar, Harsinah Suhardi mengajak seluruh kader PKK di semua tingkatan untuk menjadi penggerak utama dalam pendampingan keluarga berisiko stunting. Beberapa langkah yang ditekankan antara lain:
- Mendata dan mendampingi keluarga yang berisiko gizi buruk atau stunting,
- Memberikan edukasi gizi seimbang melalui posyandu dan dasawisma,
- Mengajarkan pengolahan bahan pangan lokal bergizi,
- Menggerakkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
- Menanamkan budaya hemat pangan serta anti-sisa makanan di keluarga dan sekolah
“Dalam melaksanakan tugas ini, TP-PKK tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kerja sama lintas sektor — mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, hingga pihak swasta dan perguruan tinggi,” jelas Harsinah Suhardi.
Menurut Harsinah Suhardi, sinergi antara lembaga dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan membangun Sulawesi Barat yang sehat, bergizi, dan berdaya saing.
Ia menutup sambutannya dengan pesan inspiratif, bahwa kegiatan ini bukan sekadar penyerahan bantuan, melainkan gerakan moral dan sosial untuk membangun kesadaran bersama.
“Perempuan Hebat, Keluarga Sehat. Bersama PKK, kita wujudkan Generasi Bergizi dan Sehat menuju Sulbar Maju dan Sejahtera,” pungkasnya.(rls)












