EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Dalam upaya mempersiapkan penyusunan target pendapatan Tahun Anggaran 2026, Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat internal bertema “Matangkan Strategi, Optimalkan Pendapatan” pada Sabtu, 21 Juni 2025. Rapat berlangsung di ruang kerja Kepala BPKPD Sulbar.
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Kepala BPKPD Sulbar, Masriadi Nadi Atjo, dan dihadiri oleh jajaran strategis dari bidang pendapatan dan pelaporan keuangan.
Hadir dalam rapat antara lain Kepala Bidang Perencanaan Pendapatan dan Teknologi Informasi Faika Kadriana Ishak, Kabid Pendapatan Nuruddin Rahman, Kabid Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah Muhammad, serta para pejabat eselon IV seperti Kasubid Perencanaan Pendapatan Haeruddin, Kasubid IT Rosianah M. Nadir, dan Kasubid Pajak Daerah Intang.
Dalam arahannya, Masriadi menekankan pentingnya sinergi antarbidang serta pendekatan berbasis data dalam menyusun target pendapatan yang realistis dan progresif.
“Kita harus bisa mengukur kapasitas fiskal daerah dengan cermat, mengoptimalkan potensi yang ada, dan tentu menyesuaikan dengan dinamika ekonomi yang terus berkembang,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa pada tahun 2026, fokus utama adalah peningkatan penerimaan dari Pajak Air Permukaan, yang ditargetkan naik sebesar Rp12 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini merupakan arahan langsung dari Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.
Masriadi menilai, tantangan ini menjadi peluang untuk menggali potensi sektor air permukaan secara maksimal, mulai dari perbaikan regulasi, penguatan pengawasan, hingga peningkatan kepatuhan wajib pajak.
Rapat ini juga menjadi forum konsolidasi awal menjelang pemaparan rencana pendapatan di hadapan Gubernur. Selain mengevaluasi capaian tahun sebelumnya, agenda rapat mencakup penyempurnaan metodologi perencanaan, integrasi sistem informasi pendapatan, serta pemetaan potensi pajak dan retribusi daerah.
Kabid Perencanaan Pendapatan dan TI, Faika Kadriana Ishak menambahkan bahwa kolaborasi antarbidang sangat penting agar perencanaan berbasis potensi aktual dan tren penerimaan, bukan sekadar estimasi.
“Kami akan mengoptimalkan penggunaan data digital dan teknologi informasi dalam perencanaan serta pemantauan target pendapatan,” jelasnya.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen terhadap peningkatan kualitas perencanaan, BPKPD Sulbar optimistis dapat merumuskan strategi pendapatan 2026 yang adaptif dan kredibel, sebagai landasan bagi penguatan fiskal daerah secara berkelanjutan. (rls/*)