ekspossulbar.com, MAMUJU – Peringatan hari jadi atau hari kelahiran merupakan momentum penting yang mempunyai makna sangat mendalam dan simbolik tentang jatidiri dan progress peradaban suatu daerah. Selanjutnya momentum ini sekaligus menjadi sarana untuk melestarikan nilai nilai budaya daerah Mamuju dengan penduduk yang multietnis dan latar belakang budaya yang berbeda-beda, maka dengan peringatan hari jadi akan menjadi wahana pemersatu dalam rangka mendorong akselerasi pembangunan di daerah.
Demikian petikan pembuka sidang paripurna pada detik-detik Hari Jadi Mamuju ke 478 Tahun yang digelar di Gedung DPRD Mamuju pada Sabtu (14/7) Pagi.
Sidang yang dipimpin langsung Ketua DPRD Mamuju Hj. Sitti Suraidah Suhardi itu, dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah. Mulai dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat hingga Bupati dan Wakil Bupati bersama pimpinan DPRD Kabupaten se Sulawesi Barat. Selain itu terdapat pemandangan yang menggiring perhatian sejumlah undangan. Karena pada Hari Jadi Mamuju kali ini turut menghadirkan sejumlah Bupati yang pernah menjabat sebelumnya. Diantaranya Bupati ke IX Al Malik Pababari dan Bupati ke VII Brigjen Purnawirawan H. Djuritno.
Peringatan Hari Jadi Mamuju 478 Tahun digelar di ruang sidang utama Gedung DPRD Mamuju. Sejumlah catatan pengharapan dan apresiasi disampaikan sebagai optimisme untuk proses pembangunan di daerah ini.
Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar yang didampingi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraeni Anwar, menuturkan harapannya terhadap daerah yang mempopulerkan istilah angngatang ini. Baginya, kebersamaan dalam proses pembangunan merupakan pengejawantahan terhadap optimisme dan menjadi hal mutlak dalam menata daerah.
”Harapan saya kiranya kebersamaan ini, dapat terus dibangun, dipelihara dan dipertahankan dalam upaya memajukan daerah ini. Karena saya sangat yakin jika semua stakeholder secara bersama sama berkomitmen untuk mengoptimalkan perannya sesuai kedudukan, fungsi dan tugasnya maka kedepan Mamuju yang kita banggakan ini bisa menjadi daerah maju sebagaimana yang kita harapkan,” tutur gubernur yang akrab disapa ABM itu.
Olehnya, mantan Bupati Polewali Mandar dua periode itu menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan memberi dukungan moril terhadap kepemimpinan Bupati Mamuju Habsi Wahid bersama Wakil Bupati Irwan SP Pababari. Sebab hal itu menjadi bagian dari prasyarat utama dalam memandu roda pemerintahan tetap dijalur yang diharapkan. “Mari kita senantiasa menjaga agar Mamuju aman, tenteram dan damai. Kedepankan lah selalu nilai nilai kearifan budaya untuk merekatkan semua elemen yang ada di masyarakat. Karena penduduk Mamuju kian hari kian bertambah,” tegasnya.
Sementara itu, di hadapan awak media, Bupati Mamuju membeberkan bahwa tugas pemerintah daerah saat ini masih cukup banyak yang mesti dibenahi. Kendati demikian, dirinya optimis terhadap tantangan itu sebagai Bupati Mamuju.
“Semua aspek harus kita benahi. Tentu rujukannya kembali ke visi misi,” bebernya.
Diantara tantangan penting yang menjadi prioritas bagi pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Mamuju itu ada pada peningkatan pada sektor infrastruktur dan peningkatan Sumber Daya Manusia. “Yang prioritas kita adalah infrastruktur. peningkatan kompetensi baik aparat, masyarakat dan pendidikannya dan kesehatannya, dan peningkatan potensi para birokrasi,” pungkasnya.
Sedangkan pada sektor lain, pasangan Irwan SP Pababari ini mendorong kearifan lokal sebagai penggerak utama dalam bidang ekonomi kreatif. “Kemudian kita akan mendorong kearifan lokal melalui ekonomi kreatif. Dan tentu untuk mengurai kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan,” tuturnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua DPRD Mamuju, Hj.Sitti Suraidah Suhardi, memberi apresiasinya terhadap pemerintahan yang kini dinakhodai oleh Habsi Wahid dan Irwan SP Pababari itu. Sebab di tangan keduanya, Mamuju dapat merangkak dan menunjukkan grafik positifnya lebih tinggi.
“Sejumlah penghargaan kini berderet manis di atas etalase karena kepiawaian dan kekompakan keduanya memimpin daerah ini. Tak tanggung tanggung prestasi yang dicatatkan tak sekedar untuk menjaga citra pemerintahan dan martabat rakyat mamuju melalui sederet koleksi penghargaan dari museum rekor dunia indonesia (muri), tetapi demikian halnya dengan segenap pembuktian terhadap tata kelola pemerintahan hingga keuangan di daerah ini. Sehingga predikat opini wajar tanpa pengecualian dapat kembali di sematkan pada daerah ini,” terangnya dalam sidang paripurna Sabtu pagi itu.
Oleh karenya, perempuan yang juga putri mantan bupati ke X Mamuju, Suhardi Duka itu meminta komitmen pemerintahan sekarang untuk tetap menjaga hubungan baiknya dengan publik. Karena keharmonisan pemerintah dengan masyarakatnya akan memandu untuk tetap fokus terhadap cita-cita daerah ini, tidak terjebak dan terserak karena paradigma berpikir yang kontraproduktif. (hms/moana/*)