Pemkab Pasangkayu Bangun Posko Logsitik Untuk Rombongan Penyalur Bantuan ke Donggala-Palu

ekspossulbar.com,PASANGKAYU,— Sebagai kabupaten terdekat dari wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), Pemkab Pasangkayu ambil peran penuh untuk memudahkan penyaluran bantuan ke wilayah Donggala dan Palu Sulteng, yang terkena bencana gempa dan tsunami.

Pemkab Pasangkayu membangun posko logistik yang menyediakan makan minum bagi rombongan penyalur bantuan yang melintas menuju Palu-Sulteng. Posko tersebut terletak di jl. Ir. Soekarno (jalan poros Sulbar-Sulteng), tepatnya di depan masjid Madaniah Pasangkayu.

“ Jadi rombongan dari kabupaten lain yang membawa bantuan ke Donggala-Sulteng bisa singgah ke poskok kami untuk istirahat sejenak sambil makan dan minim. Informasi adanya penjarahan bantuan di wilayah Pasangkayu itu sama sekali tidak benar” tegas Sekkab Pasangkayu, Firman, Rabu

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Bahkan, untuk penyaluran bantuan dari kabupaten lain ke Donggal-Sulteng, Pemkab Pasangkayu bekerja sama dengan Polres Pasangkayu menyediakan personil pengamanan untuk mengawal bantuan itu sampai ke tujuan.

“ Jadi disini (Pasangkayu.red) kami mengatur jadwal pemberangkatan rombongan bantuan yakni pemberangkatan pertama pada pukul 08.00 wita, pemberangkatan kedua pukul 13.00 wita-14.00 wita, pemberangkatan terakhir pukul 16.00 wita. Kami menyediakan personil untuk mengawal, jumlahnya tergantung banyaknya armada logistik, semisal kalau ada seratus armada logistik maka kami menyiapkan tiga mobil pengawalan” terang Wakpolres Pasangkayu, AKBP. Takdir Daud.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Sementara selain posko logistik, Pemkab Pasangkayu juga menyediakan posko persinggahan bagi pengungsi dari Donggala-Palu, yang hendak kembali kekampung halaman mereka. Di posko itu selain menyediakan makan dan minum, air bersih, pemkab juga menyediakan obat-obatan.

“ Kami sangan terbantu dengan adanya posko yang di bangun pemkab Pasangkayu ini. Kami disini bisa berobat, makan dan minum” ujar salah seorang pengungsi asal Kabupaten Soppeng, Hj. Mini.(has)