ekspossulbar.com, PASANGKAYU,— Delapan hari pasca gempa dan tsunami, rasa trauma dan takut masih menghantui masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Masyarakat Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, yang ikut merasakan dahsyatnya guncangan gempa 7,4 SR itu, sebagian masih memilih mengungsi diperbukitan-perbukitan terdekat.
Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa turut merasakan dan memaklumi rasa trauma dan ketakutan yang dialami masyarakatnya hingga saat ini, namun demikian ia menghimbau agar semua kembali dari pengungsian dan menjalankan aktifitas sehari-hari sebagaimana biasanya.
“ Jangan ada lagi yang mengungsi, kembalilah menjalankan aktifitas sehari-hari agar roda perekonomian kembali berjalan. Dipengungsian, banyak resiko yang bisa ditanggung seperti timbulnya penyakit, kekurangan bahan makan dan sebagainya” imbuhnya, Jumat 5 Oktober.
Kata dia, keadaan sekarang cenderung telah kondusif, potensi tsunami telah berlalu. Warga hanya perlu tetap waspada dirumah masing-masing. Jika terjadi gempa susulan, segera lari keluar rumah menuju tempat yang aman.
Selain itu, Ia juga menghimbau warga jangan cepat percaya pada isu-isu terkait bencana gempa ini yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kecuali informasi itu datang dari pemerintah ataupun lembaga terkait.
“ Para camat dan kepala desa juga harus aktif menenangkan warganya. Pemerintah harus berada di garda terdepan dalam situasi seperti ini. Jangan justeru sebaliknya” imbuhnya.(has)