ekspossulbar.com, PASANGKAYU,— Kejaksaan Negeri (Kejari) Pasangkayu menggelar lomba pengelolaan APBDes berbasis aplikasi online, Selasa 23 Oktober. Sebanyak 59 desa di Pasangkayu mengikuti lomba ini.
Lomba yang digelar diruang pola kantor Kejari Pasangkayu itu dibuka langsung oleh Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa. Hadir pula dalam kesempatan itu Kepala Kejari Pasangkayu Imanuel Rudy Pailang, Kepala Pengadilan Negeri Pasangkayu, dan sejumlah pimpinan OPD.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati dua periode itu mengaku amat mengapresiasi kegiatan lomba pengelolaan APBDes ini. Akan mengasah kemampuan para aparat desa dalam menggunakan aplikasi berbasi online, serta memotivasi mereka untuk mengelola keuangan desa secara baik.
Ia juga mengapresiasi Kejari Pasangkayu yang telah mencetuskan program pengelolaan anggaran desa berbasis aplikasi online. Kata dia telah sangat membantu para kepala desa dalam menyusun pelaporan keuangan secara tepat dan transparan. Dengan adanya program ini, para kepala desa dapat terhindar dari praktek korupsi, ataupun praktek-paraktek kesalahan administrasi lainnya.
“Saya mendukung penuh program ini. Olehnya saya harap para kepala desa bisa memanfaatkan dengan maksimal. Program berbasis aplikasi ini juga dapat menghindarkan kepala desa dari fitnah. Sebab begitu ada laporan ke penegak hukum, sudah ada data pembanding, apakah laporan tentang pengelolaan dana desa itu salah atau tidak,” terangnya.
Kepala Kejari Pasangkayu, Imanuel Rudy Pailang menyampaikan, kegiatan lomba pengelolaan APBDes berbasis aplikasi online ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Hadirnya program tersebut memang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyelewengan anggaran desa. Lomba akan berlangsung hingga 30 Januari 2019 mendatang.
Sambung dia dengan adanya aplikasi online yang dicetuskannya ini, akan memudahkan semua pihak untuk memantau pembelanjaan anggaran desa ditiap-tiap desa yang ada di Pasangkayu, apa lagi input pelaporan yang ada di aplikasi itu sifatnya real time.
“Bapak kepala desa tidak usah takut dengan adanya program aplikasi online ini, karena sekarang kita jalan bersama. Paradigmanya tidak lagi para kepala desa sebagai sasaran pemeriksaan, tapi sudah berubah. Sekarang harus saling bahu membahu menjalankan pembangunan ini. Tugas kami melakukan pencegahan terjadinya pelanggaran hukum sedini mungkin,” jelas Imanuel Rudy Pailang.
Disebutkan ada beberapa keunggulan sistem aplikasi pengelolaan anggaran desa ini, yakni laporan akan mengakomodir Bupati, DPMPD, Inspektorat, Kejaksaan, Polres, dan lembaga lainnya. Semua pihak terkait dapat memantau secara real time. Memuat laporan penutupan kas, berita acara pemeriksaan kas, buku kas umum per sumber dana, SPJ fungsional persumber dana, BAST, nota pesanan, ampra gaji, SPPD, rincian biaya SPPD, bukti fisik, dan bukti pengadaan.
“Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada bapak bupati yang telah mendukung penuh program ini. Bahkan dua orang pemenang hasil lomba tahun lalu diberangkatkan umrah oleh bapak bupati. Mudah-mudahan tahun ini masih demikian,” tutupnya.(has)