Timbulkan Bau, Perusahaan Pengelolaan CPO di Sarudu di Demo

ekspossulbar.com,PASANGKAYU— Puluhan masyarakat Kecamatan Sarudu, Kabupaten Pasangkayu yang terdiri dari pemuda dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor perusahaan pengelolaan Crude Palm Oil (CPO) milik PT. Aswana Sawit Lestari, Senin 4 Maret.

Sebelum menggelar orasi di depan kantor perusahaan yang baru sekira tiga pekan beroperasi itu, massa yang mengatas namakan diri Aliansi Pemuda Peduli Sarudu ini sempat pawai keliling wilayah Sarudu sembari menyuarakan tuntutan mereka.

Ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan, yakni menyerukan penutupan pabrik milik PT. Aswana jika masih menebarkan bau limbah, kemudian meminta PT. Aswana, Dinas Lingkungan Hidup Pasangkayu, Dinas PUPR, dan Dinas Kesehatan Pasangkayu untuk menyelenggarakan sosialisasi terkait dampak yang diakibatkan oleh kehadiran perusahaan yang berlokasi sekira 300 meter dari jalan trans sulawesi di Kecamatan Sarudu itu.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“ Meminta realisasi tenaga kerja umum sebesar 70 persen dan khusus tenaga kerja lokal sebesar 30 persen. Meminta kenaikan upah buruh. Meminta tambahan kuota pada tenaga kerja lokal” teriak koordinator aksi As’ad saat berorasi.

Manajer PT. Aswana Sawit Lestari, Suroso, yang menerima massa demonstran berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengatasi bau limbah tersebut.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Namun Ia juga meminta massa aksi memahami bahwa proses pengelolaan limbah membutuhkan suatu proses dan tidak semudah membalikan telapak tangan. Ia pun memastikan bahwa pihaknya adalah perusahaan yang akan tetap patuh terhadap peraturan yang ada.

“ Total kuota karyawan perusahaan di PT. Aswana Sawit Lestari ada 60 orang, dimana 40 orang diantaranya sudah direkrut oleh pihak perusahaan. Berkaitan dengan penambahan penerimaan karyawan yang berjumlah 19 orang, saya memastikan orang yang akan direkrut nanti merupakan putra daerah. Jumlah pelamar saat ini ada 600 orang, dalam proses seleksinya tidak ada intervensi dari pihak manapun” terangnya.(has)