Zikir Akbar, Wujudkan Pasangkayu Damai

ekspossulbar.com,PASANGKAYU— Pemkab Pasangkayu menggelar zikir dan tabligh akbar, Senin 18 Maret. Zikir yang berlangsung malam hari di alun-alun kota Pasangkayu ini menghadirkan penceramah kondang KH. Yusuf Mansur.

Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa menyebut zikir akbar ini merupakan kegiatan rutin dilaksanakan tiap tahun dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Pasangkayu. Kata dia dengan ber zikir diharapkan terwujud Pasangkayu yang damai, serta selalu memperkokoh persatuan.

Dijelaskan, berzikir dapat menghadirkan ketenangan di hati masing-masing jemaah yang mengikutinya. Juga membuat masyarakat muslim dapat memahami dan mengamalkan Islam sebagai rahmat bagai sekalian alam (rahmatan lil alamin).

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Dengan pengamalan itu, maka akan berdampak pada terwujudnya kedamain bagi Kabupaten Pasangkayu, dan negara secara umum. Terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).

“ Kalau orang beragama maka pasti damai negaranya, damai daerahnya. Kalau orang beragama pasti persatuan dan kesatuan terjaga dengan baik. Kalau orang beragama pasti kesantunan, moral, dan etikanya di jaga” ujar bupati dua periode itu.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

Tidak hanya itu, dengan pengamalan Islam secara menyeluruhdiyakini juga dapat menjauhkan daerah dari bala’ dan marah bahaya lainnya.

“ Melalui zikir akbar ini saya mengajak masyarakat Pasangkayu mari tetap jaga persatuan dan kesatuan, jangan mudah dihasut jangan mudah di provokasi.Jangan cepat percaya dengan berita-berita bohong (hoax), berita fitnah, berita adu domba, berita yang menjatuhkan satu dengan yang lainnya. Seorang Islam sejati harus tetap menjaga sikap dan perilakunya” imbuhnya.

Sementara dalam ceramahnya KH. Yusuf Mansur mengangkat tema tentang ‘Keberuntungan’. Kata dia, sesungguhnya Tuhan senantiasa memberi keberuntungan kepada hambanya. Hanya saja banyak yang tidak menyadari dan tidak mau menerimanya.

BACA JUGA:  Empat Pilar Kebangsaan, Membangun Generasi Emas Indonesia

“ Bisa jadi suatu musibah ada keberuntungan di baliknya. Kadang kita tidak mau menerima keberuntungan dari Allah. Semisal ada anak yatim yang datang meminta sumbangan kerumah kita, tapi kita tolak. Padahal itu adalah keberuntungan yang diantar langsung oleh Allah kerumah kita” terangnya.(has)