ekspossulbar.com,PASANGKAYU– Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa mendesak Balai Wilayah Sungai (BWS) III Sulteng segera membangun tanggul perkuatan tebing di sungai Lariang. Abrasi yang disebabkan derasnya arus sungai terpanjang dan terbesar di Sulbar itu semakin ganas.
Itu disampaikan Bupati Agus saat meninjau langsung parahnya abrasi sungai lariang di Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya, Jumat 2 Oktober. Didampingi oleh Sekkab Firman, Staf Khusus Mulyadi Saleh, Camat Lariang, Kepala Desa (Kades) Lariang Firman, serta sejumlah anggota DPRD Pasangkayu dan kepala OPD.
Kata Agus, jika tidak segera di tanggul maka abrasi akan mengancam memutus jalan desa, dan menghilangkan lahan pemukiman yang dihuni sekira 500 warga.
” Tahun ini sebenarnya ada anggaran pusat untuk pembangunan tanggul di sungai lariang, tapi di tarik ulang untuk penanganan Covid 19. Tapi tahun depan pemerintah pusat harus menganggarkannya lagi melalui Balai. Abrasi di Desa Lariang ini sudah cukup parah” tegasnya.
Ia juga mengimbau para pemilik perusahaan tambang pasir di sungai lariang dan perusahaan PT. Astra Agro Lestari (AAL) ikut membantu pembangunan tanggul melalui dana CSR nya.
Kades Lariang Firman mengungkapkan karena belum adanya tanggul perkuatan tebing, setiap tahun desanya menjadi langganan banjir dan semakin memperparah abrasi. Paling terdampak yakni Dusun Kalindu yang dihuni sekira 500 jiwa.
” Kebutuhan tanggul kita disini sekira 1.800 meter. Ini harus segera jika tidak Dusun Kalindu terncam lenyap ditelan abrasi” ujarnya.(has)