Mamasa  

Terkesan Diterlantarkan, Gubernur Sulbar Kunjungi Transmigrasi Rano

Foto: PJ. Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik bersama Bupati Mamasa Ramlan Badawi Meninjau Meninjau Lokasi dan Fasilitas Transmigrasi UPT Rano Minggu 21 Agustus 2022.

Mamasa, EKSPOSSULBAR.CO.ID– Terkesan diterlantarkan, Pejabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik Kunjungi Transmigrasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rano, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (sulbar) Minggu, 21 Agustus 2022.

Betapa tidak, Sejumlah rumah warga transmigrasi sudah tidak memiliki penghuninya. Sebagian penghuninya sudah pulang ke kampung asal.

Bahkan dari pantauan awak media, beberapa rumah pada Transmigrasi UPT Rano, terpantau nyaris roboh. Dindingnya sudah mulai lapuk, dan sebagian sudah terbongkar.

PJ Gubernur Akmal Malik saat melakukan kunjungan kerja di kawasan transmigrasi UPT Rano mengatakan pihaknya membawa sejumlah pimpinan OPD untuk memantau langsung Transmigrasi UPT Rano sekaligus mengecek semua fasilitasnya

“Saya sudah perintahkan OPD untuk mengcek semua fasilitas yang ada di Rano, utamanya sekolah harus di perhatikan, karena prioritas utama itu pendidikan,” ujarnya.

Begitu pula perkembangan ekonomi, kata Akmal Malik, wilayah UPT Rano sangat memiliki potensi perkebunan. Sehingga diharapkan dapat terus dikembangkan agar penghuni transmigras daerah asal bisa bertahan disini.

“Kita sudah dialog dengan masyarakat, dan suda menampung semua sejumlah permintaannya, baik sarana dan prasarana perkebunan, akses jalan, fasilitas penunjang pendidikan, hingga bantuan pemulihan ekonomi bagi masyarakat,”katanya.

Ia berjanji bakal kembali berkunjung ke UPT Rano setelah, sekaligus mengecek realisasi atas permintaan warga.

Diketahui sebelumnya, Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar dan Mamasa melakukan pendaratan warga transmigrasi sebanyak tiga kali, yakni tahun 2016 ,2017 dan 2018

Pendaratan pertama di tahun 2016 sebanyak 100 kepala keluarga (KK), terdiri dari penduduk lokal 50 KK dan penduduk asal luar pulau Sulawesi sebanyak 50 KK.

Selanjutnya, pendaratan kedua sebanyak 75 KK da pendaratan ketiga sebanyak 40 KK.

Dengan demikian jumlah warga penduduk di UPT Rano saat ini saat ini tercatat sebanyak 250 KK.

Kepala Dinas Transmigrasi Sulbar Ibrahim menyebutkan, saat ini terdapat 250 KK transmigran yang ada di UPT Marano dan ada penambahan 35 KK yang akan diterima pada Senin (22/8).

“Besok (Senin) akan ada penambahan 33 KK warga transmigran di UPT Rano,” ujar Ibrahim.

Berbeda yang disampaikan Imade warga setempat. Ia mengatakan setelah beberapa tahun bejalan, warga yang didatangkan dari luar daerah, mulai kembali ke daerah asalnya. Hingga kini, warga yang didatangkan dari luar daerah hanya tersisa 21 KK.

“Sudah banyak yang pulang, yang menetap di sini hanya 21 KK,” ungkap Imade, warga transmigrasi yang masih bertahan sejak tahun 2016, kepada wartawan, Minggu (21/8/2022) kemarin.

Imade membeberkan, warga luar Sulawesi yang hingga saat ini bertahan, yakni dari Jawa Timur 7 KK, Jawa Barat 5 KK, Bali 9 KK. Akibat ditinggal penghuninya, sebagian rumah warga mengalami kerusakan.