Mamasa, EKSPOSSULBAR.CO.ID — Pelaku Pembunuhan Pasutri di Aralle belum ditangkap, Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas mengaku Belum cukup alat bukti.
Sebagaimana disampaikan AKBP Harry Andreas, mengatakan, Pengungkapan pelaku Pembunuhan tragis Pasangan Suami Isti (Pasutri) hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengumpulan bukti bukti.
“Kalau suda ada dua alat bukti yang sah, maka kami akan ditentukan tersangkanya.” Ungkap Kapolres Mamasa. Harry Andreas
Kapolres juga mengatakan bahwa mereka akan berupaya mengungkap kasus ini. Apalgi Polres Mamasa mendapat back up dari Polda Sulbar, Polda Sulsel bahkan Mabes Polri.
“Kami dibantu Polda Sulbar, Polda Sulsel bahkan Mabes Polri untuk mengungkap kasus ini,” katanya
Adapun aksi yang dilakukan pihak keluarga korban, kata Harry pihaknya mengerti dan memahami perasaan pihak keluarga.
Dengan demikian, ia meyakini bahwa aksi dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kepolisian untuk bekerja keras mengungkap kasus itu.
Ketidak pastian pelaku kasus Pasutri di Aralle, Pihak Keluarga Korban Mengaku Resah, Trauma, atas Peristiwa tragis yang terjadi di Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), masih misteri.
Siapa pelaku di balik peristiwa itu, masih menjadi tanda tanya besar bagi pihak keluarga korban.
Sudah 30 hari pasca kejadian, polisi belum menemukan siapa pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan Porepadang dan Istrinya, Sabriani.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan yang menewaskan pasangan suami istri di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, terjadi pada Minggu 7 Agustus 2022 pagi.
Korban bernama Porepadang Laki-laki (54), dan istrinya, Sabriani (50), ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan sejumlah luka pada bagian kepala.
Dengan peristiwa tragis ini, Keluarga Korban melakukan aksi unjuk rasa di depan rumah korban di Kelurahan Aralle, Selasa 6 September 2022.
Ratusan massa dari kalangan mahasiswa, pemuda serta tokoh masyarakat bahkan tokoh Hadat, turun ke jalan secara bergantian menyampaikan aspirasi.
Andi Iswadi selaku keluarga kedua Korban, mengatakan hari ini turus ke jalan sebagai takziah, mengirimkan doa, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada kedua korban khusnya Sabrina.
hingga 30 hari usai peristiwa itu, belum ada kejelasan dari pihak kepolisian siapa pelaku pembunuhan sadis itu.
Ia meminta kepada kepolisian gar tidak main-main mengusut tuntas pelaku yang telah menodai hati masyarakat Khusunya Kecamatan Aralle
“Kami persilahkan kepada penegak hukum, kalau pelaku itu sekalipun anak kandung kami Sikat, seret dia, karena kalau kami yang menyeret, maka akan lebih sadis dari apa yang bapak kepolisian lakukan,” Ujar Andi Iswadi saat menyampaikan Orasinya
Silahkan tangkap pelakunya, karena dialah yang meresahkan daerah ini.
“tidak ada manusia yang menerimah perlakuan terhadap kedua korban tersebut,” ujarnya
Ia meminta agar penegak hukum mengarahkan segala kemampuannya untuk mengungkap kasus ini, pihak keluarga merasa resah dan trauma.
“Efek yang ditimbulkan kasus ini, kami keluarga merasa trauma,” kata Andi Iswadi
Dia menegaskan, jika dalam waktu yang singkat ini belum menemukan titik terang, maka pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar.
“Ke mana pun arahnya, kami akan mempertanyakan kasus ini,” katanya.(*)