Sebagai BUMN penyedia listrik, Direktur Utama PT Saat PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemerintah tengah mengakselerasi ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV di Indonesia guna menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional. Kini, PLN telah membangun sedikitnya ratusan stasiun pengisian mobil dan motor listrik mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Hingga Juli 2023 ini, jumlah SPKLU yang sudah beroperasi mencapai 842 unit, sementara SPBKLU 1.34 unit. Sebanyak 616 SPKLU di antaranya dikembangkan oleh PLN.
Adapun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan jumlah SPKLU di tanah air sebanyak 1.030 unit pada 2023. Ini berarti, jumlahnya akan bertambah hampir dua kali lipat dari total SPKLU pada tahun lalu.
Tak hanya itu, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Dengan begitu, para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
Dirut PT PLN juga menjelaskan, dengan menggunakan kendaraan listrik akan membantu pengguna menjadi lebih hemat. Sebagai gambaran, untuk kendaraan sepeda motor dengan jarak tempuh 50 kilometer (km) membutuhkan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh).
“Maka, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM menghabiskan sekitar Rp13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. Ada penghematan 80 persen,” demikian Darmawan Prasodjo.
Kendaraan listrik merupakan alat transportasi yang sangat ramah lingkungan. Sebagai ilustrasi, emisi yang dihasilkan antara kendaraan berbahan bakar minyak dan EV, konsumsi 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Sedangkan emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e, dan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e. “Artinya dengan menggunakan kendaraan listrik kita sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon,” tukas Darmawan Prasodjo. (*)
Berita ini juga sudah terbit di https://www.indonesia.go.id/kategori/editorial/7361/kurangi-polusi-udara-saatnya-beralih-ke-kendaraan-listrik?lang=1