Hari kedua, diawali dengan pembahasan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan perlindungan konsumen oleh Tim BI Sulbar. QRIS sebagai alat pembayaran digital yang terintegrasi dinilai mampu mempermudah transaksi UMKM sekaligus meningkatkan inklusi keuangan. Selain itu, pemaparan tentang hak dan kewajiban konsumen serta UMKM dalam transaksi digital turut diberikan untuk meminimalisir risiko perselisihan.
Narasumber berikutnya menyampaikan materi lanjutan terkait manajemen operasional bisnis, termasuk perencanaan produksi, manajemen rantai pasok, dan strategi pemasaran yang efektif. Pelaku UMKM juga diajak untuk melakukan simulasi dan diskusi interaktif guna mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan penyusunan rencana tindak lanjut oleh peserta. Perwakilan dari ketiga instansi penyelenggara berkomitmen untuk terus mendampingi UMKM Sulbar melalui program berkelanjutan, termasuk pendampingan teknis dan akses pembiayaan.
Dengan pelatihan ini, diharapkan UMKM di Sulbar semakin siap bersaing di era digital, meningkatkan omzet, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. (Rls)