Cegah Radikalisme di Sekolah, Kesbangpol Sulbar dan Densus 88 Beri Peringatan Dini kepada Pelajar SMA
- account_circle Ekspos Sulbar
- calendar_month Sel, 25 Nov 2025
- comment 0 komentar

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Barat bersama Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 Anti Teror dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan antisipasi dan pencegahan penyebaran paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di SMA Negeri 1 Mamuju, Senin, 24 November 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa-siswi sebagai bagian dari upaya sistematis pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan lingkungan pendidikan dari ancaman paham-paham yang dapat menggerus nilai kebangsaan, kerukunan, serta persatuan.
Plt. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Sunusi, dalam sambutannya menegaskan bahwa generasi muda, khususnya yang memulai jenjang pendidikan dari SMA, merupakan generasi emas yang akan memegang peran penting dalam masa depan bangsa. Ini juga digaungkan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.
“Generasi mulai dari SMA adalah generasi emas yang harus dibentengi sejak dini dari pengaruh paham intoleransi dan radikalisme. Penguatan ideologi kebangsaan dan pemahaman terhadap keberagaman menjadi sangat penting agar anak-anak kita tumbuh sebagai generasi yang cerdas, berkarakter, dan cinta tanah air,” ujar Sunusi.
Perwakilan Satgaswil Densus 88 juga memberikan materi mengenai pola perekrutan dan modus penyebaran paham radikal di lingkungan digital, termasuk media sosial yang kini menjadi ruang interaksi utama remaja. Siswa diberikan pemahaman mengenai cara mengenali tanda-tanda paparan dini dan langkah yang harus diambil ketika menemukan konten mencurigakan.
Sementara itu, Ketua FKUB Sulawesi Barat menekankan pentingnya merawat kerukunan antar umat beragama sejak usia sekolah. Ia menyampaikan bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa yang harus dijaga bersama.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode dialog, diskusi interaktif, serta penayangan materi edukasi yang relevan dengan dinamika remaja. Para siswa sangat antusias dan aktif mengajukan pertanyaan terkait isu-isu yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia digital.
- Penulis: Ekspos Sulbar
