ekspossulbar.com,PASANGKAYU— Memasuki usia ke 16 tahun, perkembangan pembangunan di Kabupaten Pasangkayu dari segala bidang semakin terlihat. Tidak terkecuali dalam bidang perkebunan.
Di usia yang masih terbilang muda ini, Pasangkayu secara perdana mengekspor sebanyak 8.000 ton Palm Kernel Oil (PKO) ke China. PKO merupakan hasil olahan turunan dari buah buah kelapa sawit.
Pemberangkatan kapal tanker pemuat PKO ini dilepas langsung oleh Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Jumat 8 Maret. Bertempat di pelabuhan milik PT. Tanjung Sarana Lestari (TSL) di Desa Ako Kecamatan Pasangkayu.
Acara pelepasan ini sendiri dilaksanakan oleh pihak Badan Karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju.
“ Ekspor PKO ke Tiongkok secara perdana ini terasa spesial karena bertepatan dengan usia Pasangkayu ke 16 tahun. Ini merupakan kado ulang tahun ke 16 Kabupaten Pasangkayu” sebutnya.
Sambung dia, dengan adanya ekspor PKO ini diharapkan dapat memberi efek domino pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Pasangkayu terutama para petani sawit. Dimana diharapkan perusahaan pengolah buah sawit di Pasangkayu bisa menyerap lebih banyak buah sawit masyarakat.
“ Dengan adanya ekspor ke China berarti juga kita telah mempromosikan nama Pasangkayu keluar negeri. Hingga kabupaten Pasangkayu bisa dikenal luas secara Internasional” tambahnya.
Lebih jauh Ia menyampaikan, tanaman sawit telah menjadi komuditi andalan di kabupaten yang dipimpinnya ini. Menjadi salah satu penopang utama pada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Pasangkayu.
Hampir mayoritas masyarakat Pasangkayu memiliki tanaman perkebunan ini.












