EKSPOSSULBAR.CO.ID – Untuk pertama kalinya pada seri pembuka musim ini, Andrea Dovizioso akhirnya berkopetensi dengan motor tim pabrikan Yamaha. Dovizioso memulai debut MotoGP ini di Sirkuit Internasional Lusail.
Setelah bersama Ducati selama delapan tahun, dan tanpa pengalaman menunggangi Yamaha sejak terakhir pada 2012 bersama Tech3, pembalap asal Italia itu alami kesulitan.
Tapi, dalam tes pramusim, Andrea Dovizioso mengaku dirinya mulai memahami cara mengendarai YZR-M1. Namun, ia masih terlihat sangat kesulitan untuk menekan motor lebih keras di Qatar.
Eks rider Ducati tersebut pun harus memulai balapan dari grid ke-20 setelah melakoni kualifikasi dengan kondisi angin berjembus kencang.
Runner-up tiga kali itu juga harus puas finis ke-14 setelah berjuang dengan masalah pada ban depan, dan tertinggal 27,3 detik dari Enea Bastianini yang memenangi balapan.
“Pada awal balapan, kami memiliki beberapa masalah dengan tekanan ban depan. Sesuatu terjadi, Yamaha harus memahaminya. Seluruh pembalap mereka memiliki masalah serupa,” kata Dovizioso.
“Itu mengunci bagian depan di tempat yang aneh, saya tidak mengerti, saya kehilangan bagian depan dua kali, saya keluar trek dan ketika saya melihat tekanan, saya mengerti penyebabnya.
“Itu adalah awalnya dan itu sangat, sangat buruk dan saya kehilangan banyak waktu. Setelah itu, saya bisa membalap sendirian dan saya bisa membalap dengan normal, dan waktu lap bisa diterima antara 1 menit 55,5 detik dan 1 menit 55,4 detik.
“Tidak begitu cepat, tetapi dapat diterima dan seperti apa yang bisa kami lakukan. Tapi saya benar-benar di belakang. Saya juga menghabiskan ban, tapi ini normal karena cara Anda mengendarai Yamaha sekarang.
“Ketika Anda berjuang dengan bagian depan dan Anda tidak dapat membuat kecepatan di tikungan, Anda banyak menggunakan tepian ban belakang dan Anda tidak bisa terus melakukannya karena Anda kehabisan ban. Jadi, itu bukan yang terbaik.”
Andrea Dovizioso mengatakan tingginya tekanan pada ban depan menyebabkan masalah besar padanya. Ia menegaskan bahwa itu bukan masalah utama yang dia hadapi di Yamaha, tapi itu makin memperburuk situasi.
“Saya tidak punya jawaban yang bagus karena mereka harus belajar, mereka punya beberapa gagasan,” ujarnya.
“Tapi ini bukan masalah utama, itu hanya menambah masalah. Jadi, itu sangat buruk, terutama perasaan di awal.
“Ketika Anda memiliki masalah tekanan, itu bukan masalah motor. Jadi, kami harus memahami dan mengelolanya dengan cara yang lebih baik.”
Bukan hanya Andrea Dovizioso, juara bertahan MotoGP, Fabio Quartararo, juga memiliki masalah yang sama dan itu membuatnya tak dapat menggeber motor dengan leluasa. (*)
Source: motorsport.com