Ragam  

Atalia: Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Berekspresi

KOTA BANDUNG — Bunda Asuh Disabilitas Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan keterbatasan dari setiap orang bukanlah menjadi penghalang untuk mengekspresikan kemampuan.

Hal itu dikatakan Atalia saat menghadiri silaturahim Gema Ramadhan 1444 H bersama Teman-Teman Disabilitas Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Kamis (6/4/2023).

“Ini semua menunjukkan setiap kita diberikan ruang, bisa maksimal dan mampu dengan segala keterbatasannya,” ucapnya.

BACA JUGA:  SDK-JSM Wujudkan Komitmen Pro-ASN, Sulbar Provinsi Pertama di Indonesia Cairkan Gaji 13 dan TPP 13 Sekaligus

Atalia terharu ketika melihat dan mendengarkan anak-anak difabel yang membacakan puisi.”Tadi bunda diminta untuk membacakan puisi, tapi saya bilang hanya ingin menikmati dan ketika dibacakan oleh kalian merinding,” ungkap Atalia.

Menurutnya, manusia diciptakan tidak ada yang sempurna karena memiliki kondisi yang berbeda-beda dan unik. “Setiap orang tidak ada yang sempurna. Kita menyadari bahwa kita tidak ada makhluk yang sempurna hanya jenisnya saja yang berbeda setiap orang punya jenisnya masing masing,” tuturnya

BACA JUGA:  SDK-JSM Wujudkan Komitmen Pro-ASN, Sulbar Provinsi Pertama di Indonesia Cairkan Gaji 13 dan TPP 13 Sekaligus

Atalia menyebut dari setiap pribadi yang unik, banyak atlet-atlet difabel di Jawa Barat yang menorehkan prestasi dalam beberapa cabang olahraga di kancah nasional maupun internasional.  “Kita banyak sekali atlet difabel yang berprestasi sampai membawa nama Jabar ke kancah nasional maupun internasional,” tegasnya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menyebut anak-anak difabel di Jawa Barat selalu diberikan ruang untuk berekspresi.

BACA JUGA:  SDK-JSM Wujudkan Komitmen Pro-ASN, Sulbar Provinsi Pertama di Indonesia Cairkan Gaji 13 dan TPP 13 Sekaligus

Hal yang terbaru adalah dengan menghadirkan lomba Musabaqah Makalah Al-Quran (MMQ) braille dalam rangkaian kegiatan Bubos 7 2023 tingkat Jawa Barat. “Sehingga kebutuhan rohani anak-anak difabel bisa dikembangkan. Dengan harapan kesejahteraan komunitas difabel Jawa Barat makin diberikan perhatian,” tutup Dodo.