Jika seseorang tiba-tiba berhenti merokok, tubuhnya akan mengalami gejala putus nikotin. Hal ini bisa menimbulkan rasa cemas, gelisah, pusing, susah berkonsentrasi, sulit tidur, kelelahan, gelisah, dan peningkatan nafsu makan.
Karbon monoksida
Karbon monoksida kerap ditemukan pada asap knalpot mobil. Zat ini bisa menghalangi suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh, memaksa jantung bekerja lebih keras, dan mengganggu kerja paru-paru.
Tar
Ketika merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terisap. Zat ini dapat mempersempit saluran udara kecil di paru-paru (bronkiolus) yang bertugas untuk menyerap oksigen.
Selain itu, tar juga dapat merusak rambut halus atau silia yang berfungsi untuk mengeluarkan virus, kuman, debu, dan benda asing dari saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan emfisema.
Benzena
Benzena dapat ditemukan di dalam bahan bakar minyak (bensin). Paparan benzena dalam rokok dapat meningkatkan risiko terjadinya leukemia dan kondisi kelainan darah lainnya.
Selain bahan-bahan di atas, masih banyak kandungan zat kimia beracun pada sebatang rokok, seperti arsenik yang digunakan di dalam pestisida, formalin yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, timbal yang digunakan untuk baterai, dan metanol yang merupakan komponen utama dalam bahan bakar roket.
Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Beberapa bahaya merokok bagi kesehatan adalah:
- Serangan jantung
Orang yang sering merokok, baik merokok secara aktif atau hanya menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.