Menanggapi hal tersebut, dalam sesi diskusi disampaikan bahwa pemerintah perlu mengintegrasikan pendidikan kebangsaan dalam kurikulum sekolah, memperkuat regulasi terkait penyebaran informasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, serta meningkatkan peran tokoh masyarakat dalam membangun kesadaran kolektif. Selain itu, peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan harus menjadi prioritas sebagai implementasi nyata dari UUD 1945, dengan memastikan pemerataan fasilitas, memberikan pelatihan bagi tenaga pendidik dan medis, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan layanan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini, beberapa saran yang diusulkan oleh masyarakat antara lain Peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan guna memastikan kesejahteraan masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai UUD 1945.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat Sidodadi semakin memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran akan pentingnya persatuan, keadilan sosial, serta penghormatan terhadap keberagaman menjadi modal utama dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat di tengah dinamika zaman.
“Melalui sosialisasi ini, kami berharap masyarakat semakin memahami bahwa Empat Pilar Kebangsaan bukan hanya konsep, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna menciptakan Indonesia yang lebih kuat dan harmonis,” tegas Ajbar.
Dengan komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, implementasi nilai-nilai kebangsaan dapat terus terjaga dan berkembang demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Sosialisasi Empat Pilar, Ajbar ajak Masyarakat amalkan Nilai-nilai Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
