Keduanya sepakat untuk segera meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan yang telah disepakati tahun lalu. Di bidang ekonomi, Presiden Prabowo mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi, serta kolaborasi dalam sektor pertanian, perikanan, dan UMKM.
“Kami ingin memastikan produk pertanian dan perikanan Indonesia memenuhi standar internasional, termasuk Australia, demi memperluas pasar ekspor,” kata Prabowo.
Isu strategis lainnya yang dibahas termasuk transisi energi, pengembangan mineral kritis, dan ekosistem kendaraan listrik. Prabowo juga mengapresiasi kemudahan visa Australia bagi warga Indonesia, terutama pelajar dan mahasiswa.
Presiden menyampaikan harapan agar Australia terus mendukung keanggotaan Indonesia di CPTPP dan OECD, serta memperkuat peran Indonesia di kawasan Pasifik Selatan.
Mengakhiri pernyataannya, Presiden Prabowo mengundang PM Albanese untuk kembali mengunjungi Indonesia dengan waktu yang lebih panjang. “Kami berharap di kunjungan berikutnya, Yang Mulia bisa tinggal lebih lama, mungkin dua atau tiga minggu untuk berlibur,” tutupnya. (*)