Pemprov Sulbar Gandeng Fakultas Kedokteran Unhas Perkuat Layanan Kesehatan Spesialistik

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAKASSAR – Di bawah kepemimpinan Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan komitmen kuat dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah.

Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemprov Sulbar dan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), yang dilaksanakan pada Selasa, 10 Juni 2025, di Fakultas Kedokteran Unhas, Makassar.

Acara penandatanganan turut dihadiri oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Sulbar Amujib, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg. Asran Masdy, para Kepala Dinas Kesehatan kabupaten, Direktur Rumah Sakit se-Sulbar, Direktur RSUD Sulbar, serta perwakilan dari Biro Hukum Setda Sulbar. Dari pihak Unhas, Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Haerani Rasyid beserta Wakil Dekan I dan III turut hadir dan menyambut baik kemitraan strategis ini.

BACA JUGA:  32 ASN Sulbar Selesaikan Pelatihan PBJ Level 1 Sulbar Selesai, Langkah Awal Wujudkan Pengadaan Barang dan Jasa yang Efisien

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy, menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan memperkuat pelayanan kesehatan melalui kehadiran dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Unhas yang akan ditempatkan di rumah sakit-rumah sakit di Sulbar.

“Ini adalah momentum penting untuk menjawab kebutuhan tenaga medis spesialis di rumah sakit kita. Dengan adanya dokter PPDS dari Unhas, kita tidak hanya meningkatkan kapasitas layanan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi percepatan mutu kesehatan masyarakat Sulbar,” ujar Asran.

BACA JUGA:  MES Sulbar Resmi Dilantik: Kolaborasi Baru untuk Ekonomi Syariah yang Inklusif

Ia menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi Pemprov Sulbar untuk memperluas akses pelayanan kesehatan spesialistik yang selama ini masih terbatas, terutama di wilayah terpencil.

Penandatanganan PKS ini diharapkan menjadi langkah awal dari sinergi berkelanjutan antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh, merata, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (rls/*)