EKSPOSSULBAR.CO.ID, POLMAN – Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulbar kembali melaksanakan pemupukan tahap kedua pada tanaman padi di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian produksi benih padi unggul yang dilaksanakan bersama Kelompok Tani Harapan Mulya sebagai mitra pelaksana di lapangan.
Pemupukan dilakukan pada fase vegetatif lanjut, yaitu saat tanaman berusia 20–30 hari setelah tanam (HST), sesuai prinsip Good Agricultural Practices (GAP) untuk budidaya padi sawah irigasi.
Fase ini krusial karena tanaman membutuhkan asupan hara tinggi untuk mendukung pembentukan anakan maksimum, yang berpengaruh besar terhadap hasil akhir.
Unsur hara utama yang diberikan meliputi nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), yang berperan dalam memperkuat batang, mempercepat pertumbuhan tajuk, meningkatkan jumlah anakan produktif, serta memperkuat ketahanan terhadap cekaman lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, BRMP Sulbar menerapkan prinsip 5T dalam pemupukan berimbang berbasis GAP, yaitu:
- Tepat Jenis: pupuk disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara tanaman,
- Tepat Dosis: takaran menyesuaikan kondisi tanah dan rekomendasi teknis,
- Tepat Waktu: diaplikasikan pada fase pertumbuhan kritis,
- Tepat Cara: metode aplikasi efisien dan ramah tanaman,
- Tepat Sasaran: pemupukan diarahkan ke zona perakaran aktif.
Penerapan prinsip ini bertujuan meningkatkan efisiensi pemupukan, serapan hara, serta menjaga keberlanjutan lingkungan budidaya.
Pemupukan tahap kedua ini berlangsung selama enam hari dan mencakup luasan lahan sembilan hektare. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi BRMP Sulbar dalam meningkatkan mutu dan produktivitas benih padi unggul, sekaligus mendukung praktik budidaya berkelanjutan di Sulawesi Barat.
Dengan pemupukan yang tepat waktu dan dosis, diharapkan tanaman tumbuh lebih sehat dan optimal, menghasilkan benih berkualitas untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat regional maupun nasional. (*)