News  

Makkuliwa Sandeq Silumba 2025, Doa-doa Mengudara dari Atas Perahu di Pantai Bahari Polman

Gubernur Sulbar, Suhardi Duka turut berdoa saat ritual sakral Makkuliwa digelar Rabu (20/8/2025) malam.

EKSPOSSULBAR.CO.ID, POLEWALI — Malam penuh makna dan spiritualitas menyelimuti Pantai Bahari, Polewali Mandar (Polman), saat Sandeq Silumba 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), Rabu (20/8/2025) malam.

Di bawah langit yang perlahan gelap, angin pantai bertiup pelan. Langit membentuk formasi awan tak biasa. Di antara gemerlap lampu panggung dan suara debur ombak, ritual sakral Makkuliwa digelar, doa yang dibisikkan dari atas perahu, di hadapan semesta dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sebanyak 55 perahu Sandeq berjejer rapi di bibir pantai, dihiasi bendera Merah Putih yang berkibar gagah di tiang layar. Dari ukuran besar hingga kecil, perahu-perahu tradisional ini tak hanya menjadi simbol kebudayaan Mandar, tapi juga menyimpan semangat nasionalisme yang kuat.

BACA JUGA:  Kadis Koperindag Pimpin Koperasi ASN, Siap Bangun Unit Usaha yang Dibutuhkan Pegawai

Gubernur Sulbar, yang akrab di sapa SDK secara resmi membuka ajang tahunan ini dalam suasana khidmat, ia menyampaikan harapannya agar Sandeq Silumba bukan hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga ruang silaturahmi dan penggerak ekonomi daerah. Ribuan warga, wisatawan, pelaku UMKM, dan tokoh masyarakat tumpah ruah di lokasi acara.

Namun, malam pembukaan ini bukan sekadar seremonial. Makkuliwa, atau dikenal juga sebagai ma’baca-baca, menjadi titik ruhani acara. Sebuah ritual penuh makna yang menegaskan bahwa setiap pelayaran, seperti juga hidup manusia, harus dimulai dengan doa dan harapan kepada Sang Pencipta.

BACA JUGA:  BPBD Sulbar Terima Kunjungan Ketua RAPI Daerah Sulbar, Bahas Rencana Kolaborasi Kegiatan FGD Kebencanaan

Di atas perahu sandeq yang bersandar, para passandeq (pelaut tradisional) memanjatkan doa yang dipimpin oleh Pua’ Imam. Makanan khas yang penuh makna spiritual disajikan: sokkol putih (ketan), telur rebus ayam kampung, ule-ule (bubur kacang ijo), serta tiga jenis pisang: loka manurung (pisang kepok), loka tira (pisang ambon) dan loka balambang (pisang raja). Setiap elemen makanan membawa simbol: kesehatan, kebajikan, dan kesejahteraan.

BACA JUGA:  Gubernur Suhardi Duka Amankan Rp370 Miliar Bantuan Alkes dari Kemenkes

550 passandeq, masing-masing perahu berawak 10 orang (8 inti dan 2 cadangan), akan mengikuti lomba yang akan berlangsung dari tanggal 21 hingga 26 Agustus 2025. Lomba ini akan melalui 5 etape:

Etape 1: Pantai Bahari Polewali – Pantai Pamboang