Pendidikan dasar ini tentu tidak akan bisa berjalan dengan baik kalau tidak memulai dengan memperbaiki karakter guru.
Ia menekankan, perbaikan karakter guru harus berjalan beriringan dengan penyusunan kurikulum baru. Sekaligus memperbaiki karakter para guru. Sehingga kurikulum yang baik tidak akan berjalan.
“Kami harapkan secara simultan kita bisa membangun pola pendidikan yang berjalan seiring dengan pembenahan karakter,” tegasnya.
Bentuk Timsus Perumusan Kurikulum
Rektor UNM, Prof DR Karta Jayadi menyatakan, kampus yang ia pimpin siap menurunkan tim khusus (Timsus) untuk merumuskan kurikulum pendidikan dasar yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya Bugis-Makassar.
“Kami mohon para dekan di setiap fakultas mengirimkan satu nama untuk masuk dalam tim kurikulum di Lembaga Pengabdian Masyarakat. Tim ini akan bekerja merancang kurikulum yang memperkaya nilai-nilai kelokalan,” ujarnya.
Karta menekankan, kurikulum muatan lokal tidak akan menggantikan Kurikulum Merdeka yang berlaku secara nasional.
“Kadang guru khawatir jam pelajaran bertambah. Tidak perlu. Muatan lokal bisa diintegrasikan, bahkan ekskul pun bisa diakomodasi,” katanya. (*)