“Sementara point ketiga menyangkut pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program dengan aktivitas event atau pameran seperti Gema Sulbar, Manakarra Fair, Sandeq Silumba, Pembuatan Vidio Promosi Pariwisata,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Bau Akram Dai, mengungkapkan bahwa hasil pertemuan akan menjadi fokus Dispar dalam melaksanakan kegiatan pengembangan pariwisata Sulbar.
“Rumusan hasil pertemuan tentu penting bagi pembangunan pariwisata Sulbar. Dispar juga konsen pada rumusan monev sehingga kami di Dispar bisa memperkuat sinergi dan keterpaduan pelaksanaan program untuk pencapaian target pembangunan ekonomi daerah,” ujar Bau Akram.
Menurutnya, hal tersebut untuk mendukung perwujudan Panca Daya dari Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakilnya, Salim S Mengga tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, guna menciptakan keseimbangan pertumbuhan di berbagai sektor.
Menyangkut pariwisata halal, Kadis Pariwisata menuturkan penyusunan program kegiatannya akan melibatkan berbagai pihak.
“Fokus kita tentu bagimana periwisata Sulbar bisa berkembang. termasuk pengembangan usaha makanan halal, layanan jasa wisata, juga penginapan ramah bagi semua wisatawan,” ucap Bau Akram.
“Dalam mengembangkan pariwisata halal penting untuk tetap menghormati budaya dan agama lokal, serta memastikan bahwa pengembangan pariwisata syariah tidak mengganggu keharmonisan masyarakat setempat,” pungkasnya. (Rls)












