“Kalau hujan, saya mengungsi ke pondok,” katanya
Sementara itu, Kepala Desa Salumokanan Barat, Herman, menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu 27 Agustus 2022, sekira pukul 20.00 Wita malam.
Menurutnya, peristiwa itu dampak dari Proyek pelebaran jalan trans Sulawesi.
“Rawan memang karena di gali di bawahnya. Pada saat hujan turun maka terjadi Lonsor,” tutur Herman saat ditemui di kediamanya siang tadi.
Namun demikian, lanjut dia, saat ini pihak Kontraktor Proyek pekerjaan jalan Nasional itu bersedia mengerjakan tebing longsoran tersebut.
Hal itu dapat terwujud, lanjut dia, setelah Pemerintah Desa Salumokanan Barat bersama Masyarakat melakukan pertemuan dengan pihak kontraktor.
Ditegaskan Herman, dari 15 rumah warganya yang terdampak, 5 diantaranya terpaksa dibongkar.