EKSPOSSULBAR.CO.ID – Pada pertengahan Mei 2025, data menunjukkan bahwa di Asia mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan, terutama di Asia Tenggara. Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh penyebaran varian JN.1 dan subvarian Omicron lainnya seperti LF.7 dan NB.1.8.
Peningkatan ini dilaporkan di beberapa negara seperti India, Singapura, Thailand, dan China.
Lonjakan sebagian besar didorong oleh penyebaran varian baru virus, serta penurunan imunitas masyarakat.
Data Terkini menunjukkan Kasus COVID-19 di Asia sebagai beriku:
- India: Melaporkan 257 kasus aktif pada 19 Mei 2025. Negara bagian Kerala mencatatkan jumlah kasus tertinggi dengan 69 kasus baru, diikuti oleh Maharashtra (44) dan Tamil Nadu (34).
- Singapura: Mengalami lonjakan kasus dari 11.100 menjadi 14.200 dalam seminggu terakhir.
- Thailand: Kasus meningkat tajam dari 6.000 menjadi lebih dari 33.000 dalam beberapa hari.
- China: Rumah sakit menghadapi tekanan akibat penyebaran subvarian Omicron XDV dan NB.1.8.1.
Dengan data tersebut, dapat mesti menjadi perhatian pemerintah Indonesia agar penyebarannya bisa dikendalikan atau tidak masuk ke Indonesia.
Para ahli kesehatan mengidentifikasi beberapa faktor penyebab lonjakan kasus ini:
- Varian Baru: Varian JN.1 dan subvarian Omicron lainnya menunjukkan peningkatan penularan.
- Kelelahan Imunitas: Penurunan kekebalan pada populasi akibat waktu yang lama sejak vaksinasi terakhir.
- Perubahan Musim: Kondisi cuaca yang lembap dan fluktuatif, seperti di Kerala, dapat mempengaruhi daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko penularan.
Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan dan tidak memerlukan perawatan intensif, rumah sakit di beberapa negara mengalami peningkatan beban. Pemerintah dan otoritas kesehatan di Asia Tenggara telah mengaktifkan kembali fasilitas isolasi dan ICU untuk mengantisipasi lonjakan lebih lanjut.
Berikut beberapa langkah pencegahan yang mesti diketahui:
- Vaksinasi Booster: Mendapatkan dosis penguat untuk meningkatkan kekebalan.
- Protokol Kesehatan: Menerapkan penggunaan masker, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kerumunan.
- Pemantauan Kesehatan: Melakukan tes COVID-19 bagi individu dengan gejala atau yang baru kembali dari perjalanan ke daerah dengan tingkat penularan tinggi.
Para ahli kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada meskipun gejala varian baru cenderung ringan.
Beberapa langkah yang direkomendasikan meliputi:
- Melengkapi vaksinasi hingga dosis booster terbaru.
- Menggunakan masker di tempat umum atau saat merasa tidak sehat.
- Mencuci tangan secara teratur dan menjaga jarak di ruang tertutup atau ramai.
- Segera melakukan tes jika mengalami gejala flu atau demam.
Penting untuk tetap waspada dan mengikuti pedoman kesehatan yang ditetapkan oleh otoritas setempat guna mengendalikan penyebaran COVID-19. (*)