Menurutnya, hal inilah yang membuat sektor swasta lebih cepat berkembang dibanding birokrasi, karena lebih sigap mengadopsi teknologi.
Gubernur SDK menegaskan, digitalisasi dan pemanfaatan AI sudah menjadi keharusan jika Sulbar ingin maju. Namun, kendala utama adalah masih banyaknya blank spot di daerah ini.
“Jangankan mengadopsi teknologi, melihat saja belum bisa. Banyak SMA, puskesmas, kantor camat, bahkan kantor desa yang belum terhubung dengan kabupaten, provinsi, apalagi dunia luar,” ujarnya.
Untuk itu, Pemprov Sulbar menjadikan penyediaan infrastruktur telekomunikasi sebagai prioritas. SDK berharap kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan BAKTI bisa mempercepat pembangunan.
“Kalau mengandalkan APBD sendiri, mungkin butuh lima tahun. Tapi dengan dukungan Kominfo, dua tahun bisa selesai. Artinya, ada percepatan tiga tahun jika kita berkolaborasi,” jelasnya.
Ia juga mendorong pelaku ekonomi di Sulbar untuk segera memanfaatkan digitalisasi guna meningkatkan daya saing. (Rls)