Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Dari Ladang Warisan ke Pasar Global: Kisah Inspiratif Kopi Kobshii Batui

Dari Ladang Warisan ke Pasar Global: Kisah Inspiratif Kopi Kobshii Batui

  • account_circle Ekspos Sulbar
  • calendar_month Kam, 9 Okt 2025
  • comment 0 komentar

Awalnya, perkebunan yang diwarisinya hanya sekitar lima hektar dan belum terawat dengan baik. Hanya dua hektar yang bertahan. Namun, seiring meningkatnya harga kopi, semangat Om Pali untuk mengembangkan kebun kembali membara.

“Dengan adanya harga kopi yang semakin meningkat saya tambah lagi populasinya sekarang sudah dengan kelompok sekitar,” sambungnya.

Menembus Pasar Internasional Setelah Tiga Dekade

Meskipun sudah bergulat dengan kebun kopi sejak 1992, Om Pali baru mulai fokus pada branding dan penjualan kopi kemasan pada tahun 2009. Titik balik terjadi pada tahun 2015, ketika permintaan terhadap Kopi Kobshii melonjak tajam. Kini, setelah lebih dari tiga dekade, Kopi Kobshii tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga telah menjangkau pangsa pasar hingga Prancis, Turki, Jepan, Inggris dan Hongkong.

Meskipun permintaan sudah mencapai hitungan ton, Om Pali menegaskan prioritas pada kualitas dan menjaga citra merek lokal. Produksi paling banyak yang dapat dipenuhi per bulan berkisar hingga 200 kilogram secara keseluruhan. “Kami belum mampu memenuhi puluhan ton karena keterbatasan bahan baku. Saya tidak mau juga mengirim terlalu banyak karena kita juga pikirkan brand local kita,” ujarnya jujur.

Kopi Kobshii didistribusikan dalam bentuk biji sangrai maupun bubuk, dengan harga bervariasi—biji sangrai dibanderol Rp 160.000 per kilogram, sementara bubuk kemasan 130 gram dijual Rp 30.000. Saat ini, produk mereka telah tersedia di sedikitnya 10 galeri, supermarket, dan minimarket di Luwuk Banggai.

Ke depan, Om Pali bertekad untuk terus berinovasi, termasuk rencana pengembangan kopi celup dengan konsep yang lebih higienis. “Kita akan buat dalam ukuran tertentu baru kita kemas, tapi kita pelan-pelan dulu untuk mengenalkan ke masyarakat agar lebih bernilai,” pungkasnya.

Kisah Kopi Kobshii Batui dan Om Pali adalah bukti nyata bagaimana ketekunan, perhatian terhadap kualitas, dan semangat inovasi dapat mengangkat potensi kopi lokal dari sudut desa menuju panggung global.

  • Penulis: Ekspos Sulbar

Rekomendasi Untuk Anda

  • Makanan Tradisional Sambut Peserta ‘ Tabe’ di Pasangkayu

    Makanan Tradisional Sambut Peserta ‘ Tabe’ di Pasangkayu

    • calendar_month Sab, 25 Jan 2020
    • account_circle Ekspos Sulbar
    • visibility 215
    • 0Komentar

    Sekkab Pasangkayu Firman mengapresiasi kegiatan bersepeda bersama ini. Semakin mempererat hubungan silaturahim antar daerah. Juga membuka kemungkinan terbangunnya kolaborasi pembangunan antar daerah. “ Ini kembali membuka insiparsi membangun daerah dengan pola kolaborasi. Seperti yang sebelumnya pernah ingin digagas bapak Bupati Agus Ambo Djiwa. Yakni kerjasama pembangunan Palu,Pasangkayu, dan Donggala. Saya harap kegiatan ini terus berlanjut […]

  • Keluarga Korban dan Pelaku Pembunuhan di Salletto Sepakat Berdamai, Barang Bukti Diserahkan

    Keluarga Korban dan Pelaku Pembunuhan di Salletto Sepakat Berdamai, Barang Bukti Diserahkan

    • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
    • account_circle Chamar
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Tak hanya itu, kedua keluarga juga saling memaafkan dan menyatakan menerima peristiwa tragis ini sebagai musibah yang tidak diinginkan. Mereka sepakat untuk kembali menjalin tali silaturahmi yang sempat renggang pasca kejadian, sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum dan almarhumah. Kapolresta Mamuju melalui Kapolsek Mamuju, AKP Mustapa, menyampaikan apresiasinya atas sikap damai dan kedewasaan kedua pihak. “Kami […]

  • Pencuri Spesialis Pembobol Rumah, Dibekuk Polres Pasangkayu

    Pencuri Spesialis Pembobol Rumah, Dibekuk Polres Pasangkayu

    • calendar_month Sen, 26 Jul 2021
    • account_circle Ekspos Sulbar
    • visibility 13
    • 0Komentar

    ” Uang hasil kejahatannya digunakan untuk membeli beras, ikan dan selebihnya untuk minum-minum di cafe, bahkan dipakai membeli handphone serta dipakai menikah. Adapun cara pelaku membobol rumah korbanya, dengan membuka pengganjal pintu rumah, kemudian memanjat melalui tembok” terang Kompol Ade. Kasat Reskrim IPTU Ronald Suhartawan Hadipura menambahkan, barang bukti yang berhasil dikumpulkan berupa satu unit […]

  • Kepala Dispar Sulbar Terima Kunjungan Kejati, Sinergitas untuk Pembangunan Pariwisata

    Kepala Dispar Sulbar Terima Kunjungan Kejati, Sinergitas untuk Pembangunan Pariwisata

    • calendar_month Kam, 23 Okt 2025
    • account_circle Dhamar
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Kerja sama antara Dispar dan Kejati Sulbar sangat penting dalam mengantisipasi permasalahan yang timbul di masyarakat. Termasuk menyelesaikan masalah hukum secara kekeluargaan melalui lembaga adat yang ada. Bau Akram menekankan, dengan kerja sama yang baik, dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan pariwisata di Sulbar. “Kerja sama antara Dinas Pariwisata dan Kejati sejalan dengan Misi […]

  • Sulbar Matangkan Persiapan Program MBG, SPPG Segera Dibangun

    Sulbar Matangkan Persiapan Program MBG, SPPG Segera Dibangun

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Ekspos Sulbar
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Dalam kesempatan ini, Dinas Kesehatan Sulbar menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh implementasi Program MBG yang merupakan prioritas nasional, sekaligus program unggulan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, bersama Wakil Gubernur, Salim S. Mengga. Program MBG ini diharapkan menjadi terobosan penting dalam mempercepat penurunan angka stunting, meningkatkan status gizi masyarakat, serta menjamin pemenuhan kebutuhan pangan sehat dan bergizi […]

  • Pendekatan kultural, Minimalisir Konflik Jelang Pemilu di Kabupaten ‘Indonesia Mini’

    Pendekatan kultural, Minimalisir Konflik Jelang Pemilu di Kabupaten ‘Indonesia Mini’

    • calendar_month Sab, 9 Okt 2021
    • account_circle Ekspos Sulbar
    • visibility 16
    • 0Komentar

    Pendekatan kultural juga memiliki beberapa keutamaan jika dibandingkan pendekatan normatif. Pertama, pendekatan kultural bersifat holistik, dimana mampu menyentuh jiwa sekaligus raga seorang manusia. Bahkan hakekat manusia itu ada pada jiwanya sehingga pendekatan material-ekonomi tidak cukup untuk menyelesaikan urusan manusia. Manusia sebagai satu-satunya makhluk Tuhan yang memiliki kebudayaan dan dikaruniai potensi kreatifitas untuk dapat bertahan hidup […]

expand_less