EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar meluncurkan program penyerahan bantuan makanan bergizi bagi kelompok rawan pangan dan gizi di Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Kamis, 16 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi misi ketiga Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter melalui peningkatan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, dalam sambutannya menegaskan, kegiatan ini bukan hanya penyaluran bantuan semata, tetapi juga bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab sosial masyarakat terhadap isu gizi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai kepedulian, kemandirian, dan tanggung jawab sosial dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas,” kata Abdul Waris.
Abdul Waris menjelaskan, berdasarkan data terbaru Prevalence of Undernourishment (PoU), angka kekurangan gizi di Sulbar mencapai 6,53 persen. Kondisi ini menunjukkan masih adanya masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan gizi harian, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil.
Sebagai langkah konkret, bantuan yang diberikan berupa bahan pangan bergizi seperti beras, telur, abon, dan susu full cream. Untuk menjaga efektivitas program, masyarakat penerima diimbau mengikuti pola konsumsi berikut:
Telur: 2 butir per hari untuk setiap balita dan ibu hamil selama dua minggu hingga dua bulan ke depan.
Beras: dikonsumsi setiap hari sebagai sumber karbohidrat utama.
Abon dan susu: dikonsumsi 2–3 kali per minggu.
“Program ini tidak sekadar bantuan, tetapi gerakan berkelanjutan untuk memperbaiki status gizi masyarakat, meningkatkan asupan energi dan protein hewani, serta memperkuat sistem imun,” ujarnya.
Abdul Waris juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, terutama dengan pemerintah daerah, PKK, serta tenaga kesehatan untuk memastikan program berjalan efektif hingga tingkat desa.












