Plt Kepala Diskes Sulbar, dr Nursyamsi Rahim menyampaikan, pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi geografis Sulawesi Barat yang rawan bencana.
“Kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga kemampuan sumber daya manusia. Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan setiap tenaga kesehatan di Sulawesi Barat mampu merespons cepat, tepat, dan tangguh dalam situasi krisis,” ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor dan dukungan lembaga internasional seperti MSF menjadi langkah nyata dalam memperkuat sistem tanggap darurat kesehatan di daerah. Program ini juga sejalan dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera” serta Panca Daya ke-3, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, sebagaimana digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
Pelatihan ini diharapkan dapat mencetak pelatih lokal yang kompeten serta membentuk jejaring tanggap darurat kesehatan yang solid di tingkat provinsi dan kabupaten. Dengan demikian, Sulawesi Barat semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana dengan respons yang cepat, terkoordinasi, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat. (Rls)












