EKSPOSSULBAR.CO.ID, Mamuju – Di tengah keterbatasan anggaran, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mendapat angin segar dalam upaya menangani stunting dan kemiskinan ekstrem.
Atas permintaan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, sebanyak 14 perusahaan sawit yang beroperasi di tiga kabupaten: Mamuju, Mamuju Tengan dan Pasangkayu menyatakan siap terlibat langsung dalam program Penanganan dan Pencegahan Stunting dan Miskin Ekstrem Terpadu (Pastipadu) dengan menggunakan dana CSR meraka.
Kesiapan 14 perusahaan sawit saat mengikuti rapat fasilitasi Pastipadu yang di pimpin langsung Oleh Guberbur Suhardi Duka di Ruang Oval Lantai 3 Kantor Gubernur, Jumat, 12 September 2025.
Ke-14 perusahaan itu akan melakukan intervensi pada 14 desa baru yang tidak termasuk dalam lokus Pastipadu. Dengan tambahan ini, total desa sasaran penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem pada 2025–2026 meningkat menjadi 86 desa, dari yang semula hanya 72 desa.
Di tahun 2025 tim pemerintah melalui tim Pastipadu mengintervensi 12 Desa. Di tahun 2026 mendatang sebanyak 60 Desa.
Dalam rapat bersama perusahaan sawit, Gubernur Suhardi Duka menekankan pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam mempercepat penanganan persoalan mendasar masyarakat.
“Stunting kita di Sulbar masih sangat tinggi, 35 persen. Malu kita ini. Itu akibat kurang gizi, kurang perawatan, karena kemiskinan dan kebodohan,” tegas Suhardi, Jumat (12/9/2025).
Ia juga menyoroti angka kemiskinan ekstrem yang meski sudah turun, masih berada di level 1,4 persen.