Isu Tingginya Kasus Pasung, Dinkes Sulbar Paparkan Temuan dalam Sesi Gallery Walk Rakornis Kesprimkom
- account_circle Ekspos Sulbar
- calendar_month Ming, 30 Nov 2025
- comment 0 komentar

EKSPOSSULBAR.CO.ID, BEKASI – Pada rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Program Kesehatan Primer dan Komunitas (Kesprimkom) yang digelar pada 26–29 November 2025 di Harris Hotel Bekasi, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat kembali mendapat kesempatan untuk menampilkan inovasi dan isu prioritas daerah melalui agenda Windows Shopping / Gallery Walk, sebuah sesi berbagi praktik, isu, dan kebijakan antarprovinsi.
Pada agenda ini, Sulawesi Barat mendapat penugasan untuk mengangkat tema dari Program Kesehatan Kelompok Rentan, dengan fokus isu tingginya kasus pasung di wilayah Sulawesi Barat. Berdasarkan laporan TW III 2025 melalui aplikasi SIMKESWA, tercatat 85 kasus pasung telah terinput. Namun, angka ini belum menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan. Beberapa daerah belum seluruhnya melakukan input data, seperti Kabupaten Mamasa yang diketahui memiliki 240 kasus pasung, tetapi belum seluruhnya tercatat dalam sistem. Kondisi ini menunjukkan urgensi percepatan pendataan dan penanganan kesehatan jiwa di Sulawesi Barat.
Stan Galeri Sulawesi Barat mendapatkan perhatian khusus dari pejabat pusat, termasuk Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, yang secara langsung mengunjungi ruang pamer Sulawesi Barat. Dalam kunjungannya, ia menyampaikan sejumlah arahan penting, terutama terkait kebutuhan penanganan kasus pasung melalui ketersediaan obat psikotropika (psikofarmaka).
Ia menekankan, penanganan kasus pasung dapat menunjukkan hasil signifikan apabila obat tersedia, diberikan secara benar, serta didukung tindak lanjut layanan kesehatan jiwa yang konsisten.
- Penulis: Ekspos Sulbar
