Kata dia, dinamika-dinamika yang terjadi selama pembahasan rancangan APBD 2020 merupakan hal yang wajar dan bagian dari proses demokrasi. Agar semua kepentingan terakomodir dalam rangka pembangunan Pasangkayu kedepan.
“ Jika ada masalah, baiknya dilakukan secara elegan, dan kekeluargaan. Bangun komunikasi intens secara personal. Agar tercapai tujuan bersama. Tujuan pembangunan Pasangkayu yang bermartabat” terang bupati dua periode itu.
Diketahui, dalam APBD 2020, pendapatan daerah sebesar Rp. 906 miliar lebih, belanja daerah sebesar Rp. 935 miliar lebih, dan predikis defisit sebesar Rp. 28 miliar lebih.(has)












