” Saya sesalkan ini Pemda Mamuju kenapa tidak melakukan fogging cepat (di Dusun Gililing,red) padahal sudah banyak warga terjangkit DBD. Saya sudah hubungi kepala bidang pencegahan penyakit Dinkes Mamuju melalui pesan singkat menyampaikan hal ini. Namun tidak ada respon dan balasan. Pihak Dinkes pernah menyampaikan ke saya kalau ada daerah warganya positif DBD hubungi saya nanti di fongging, namu tidak direspon permintaan saya” sesal Syarif.
Syarif juga menyeselkan tindakan pemerintah desa yang tidak segerah melaporkan penyakit DBD yang terus mewabah ini ke pihak terkait.
” Kami dari warga, sudah menyapaikan ke pak desa untuk menyurat ke Dinkes agar segerah melakukan fogging namun pak desa tidak memahami prosesnya,” ucapnya.
Syarif berharap pihak terkait segerah bertindak karena wabah tersebut menyerang anak anak yang memiliki ketahanan fisik yang kurang.
“Kemarin ada berapa anak-anak di sini yang masih berusia satu sampai dua tahun mengalami kejang kejang karena panas tinggi. Setelah di periksa di dokter mereka dinyatakan positif DBD. Saya harap Pemkab segera bertindak, jangan mengabaikan permasalahan ini,” harapnya. (ir/has)












