INSOMNIA adalah salah satu jenis gangguan tidur yang kerap dialami oleh beberapa orang. Penderita insomnia mampu bertahan untuk tidak tidur sepanjang malam meskipun secara fisik tubuhnya lelah. Gangguan tidur ini bisa terjadi dalam jangka pendek, misalnya beberapa hari atau minggu. Namun, bisa juga terjadi dalam jangka panjang, misalnya bulanan atau tahunan.
Mungkin sebagian dari kita pernah mengatasi gangguan tidur ini dengan menonton film melalui layar handphone untuk membantu kita tidur lebih cepat. Dilansir National Center for Biotechnology Information, radiasi yang terdapat pada smartphone, blue light nyatanya hanya akan memperburuk kualitas tidur.
Lalu apa sih insomnia itu? Simak ulasan mengenaI penyebab, gejala, dan dan diagnosisnya!
1. Penyebab
Memiliki gangguan tidur seperti insmonia tentunya membuat kita tidak nyaman. Apalagi jika kita harus melakukan aktivitas yang membutuhkan cukup banyak energi. Gangguan tidur insmonia bisa dialami oleh siapa saja dan berbagai jenjang usia. Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah beberapa penyebab insomnia:
- Stres, menimbulkan efek overthinking pada diri kita, baik tentang pekerjaan, sekolah, maupun kehidupan. Akibat dari stress, otak kita akan terus aktif berpikir meskipun sebenarnya kita tidak ingin memikirkan hal tersebut.
- Aktivitas bepergian dan jadwal pekerjaan. Ritme sirkadian pada tubuh berfungsi sebagai pengatur jam tidur secara alami. Jika ritme ini terganggu, tentunya hal ini membuat kualitas tidur menjadi buruk. Hal ini juga terjadi ketika kita dihadapkan dengan perbedaan zona waktu atau bekerja hingga larut malam.
- Bila kamu terlalu banyak makan makanan berat, maka akan membuat tubuh tidak nyaman ketika kita tidur. Merasa mulas dan mengalami asam lambung naik kembali ke arah kerongkongan membuat kita terjaga sepanjang malam.
Selain karena kebiasaan sehari- hari, insomnia juga bisa disebabkan oleh suatu kondisi tertentu, misalnya:
- Mental Health disorder, seperti anxiety, post- traumatic stress disorder, dan berbagai jenis penyakit mental lainnya.
- Sedang dalam masa pengobatan, beberapa kandungan obat- obatan berdasarkan resep dari dokter bisa membuat seseorang mengalami gangguan tidur ini.
- Kondisi medis, seseorang yang menderita diabetes, asma, alzheimer, parkinson dan penyakit berat lainnya.
2. Gejala
Insomnia sering ditandai dengan sulitnya seseorang dalam memasuki waktu tidur malam. Mungkin ada yang mengira bahwa hal tersebut akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Mengutip dari Mayo Clinic, gejala utama insomnia meliputi:
- Sulit tidur saat malam hari
- Terbangun tengah malam
- Bangun terlalu cepat
- Tidak sepenuhnya merasakan istirahat yang cukup meskipun tidur malam
- Kelelahan berlebihan ketika beraktivitas dan merasa kantuk
- Sulit fokus dan mudah lupa akan sesuatu
- Khawatir berlebihan saat mau tidur
Gejala insomnia di atas merupakan segelintir gejala yang bisa diwaspadai jika kamu mengalaminya. Pastikan kamu tidak menyepelekan gejala tersebut meskipun kamu merasakan satu atau dua gejala saja.
3. Diagnosis
Bila kamu merasakan beberapa gejala yang telah disebutkan tadi, ada baiknya kamu segera menemui dokter untuk diperiksa. Mengutip dari Cleveland Clinic ada beberapa cara untuk mendiagnosa gangguan tidur insomnia, diantaranya adalah:
- Tes darah: Dokter mungkin akan meminta pasien untuk melakukan tes darah untuk mengecek apakah ada masalah tiroid atau kekukarangan zat besi yang menyebabkan gangguan tidur.
- Membuat diari tidur: Penderita akan diminta untuk menuliskan siklus tidurnya selama kurang lebih 1–2 minggu. Hal ini termasuk waktu tidur malam, waktu bangun, waktu tidur siang, dan lain- lain.
- Sleep Study: Sleep study adalah suatu rangkaian tes pada fungsi tubuh saat seseorang sedang tidur. Fungsi tubuh yang dimaksud biasanya detak jantung, aktivitas gelombang otak, gerakan mata, oksigen darah, dan gerakan otot.
Tentunya diagnosa di atas dilakukan sesuai dengan tingkatan gangguan tidur yang dialami pasien. Jadi, tidak perlu khawatir ya!
4. Pengobatan
Perlu diketahui bahwa tidak semua proses pengobatan gangguan tidur insomnia diatasi dengan resep dokter. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia:
- Perbaiki waktu tidur, jadwalkan waktu tidur dan pastikan untuk tidak menggunakan handphone lagi beberapa saat sebelum tidur.
- Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat mengeluarkan hormon endorfin dan memberikan energi positif.
- Kurangi mengonsumsi kafein, kandungan kafein dikenal untuk mencegah seseorang merasa kantuk. Ada baiknya penderita insomnia kurangi konsumsi kafein ya.
Melakukan pengobatan untuk gangguan tidur insomnia penting untuk dilakukan. Selain untuk menjaga kualitas tidur lebih baik tentunya hal ini bisa membantu meningkatkan kesehatan penderita.
5. Pencegahan
Memiliki kebiasaan tidur yang baik bisa mencegah gangguan tidur insomnia. Selain itu, dilansir Mayo Clinic, gangguan tidur insomnia dapat dicegah dengan melakukan hal- hal berikut ini:
- Jaga waktu tidur dan bangun tetap konsisten
- Aktif melakukan kegiatan
- Hindari atau batasi tidur siang
- Hindari atau batasi kafein, alkohol, dan jangan gunakan nikotin
- Hindari makan besar sebelum tidur malam
- Buat suasana kamarmu lebih nyaman, misalnya dengan menggunakan aroma terapi ruangan
- Lakukan ritual sebelum tidur, misalnya dengan mandi air hangat, membaca dan mendengarkan musik santai
Mengalami gangguan tidur seperti insomnia tentu menjadi hal yang ingin dihindari oleh semua orang. Menjaga pola makan dan kebiasaan tidur adalah salah satu cara untuk mencegahnya.
Source: idntimes