Pendaratan pertama di tahun 2016 sebanyak 100 kepala keluarga (KK), terdiri dari penduduk lokal 50 KK dan penduduk asal luar pulau Sulawesi sebanyak 50 KK.
Selanjutnya, pendaratan kedua sebanyak 75 KK da pendaratan ketiga sebanyak 40 KK.
Dengan demikian jumlah warga penduduk di UPT Rano saat ini saat ini tercatat sebanyak 250 KK.
Kepala Dinas Transmigrasi Sulbar Ibrahim menyebutkan, saat ini terdapat 250 KK transmigran yang ada di UPT Marano dan ada penambahan 35 KK yang akan diterima pada Senin (22/8).
“Besok (Senin) akan ada penambahan 33 KK warga transmigran di UPT Rano,” ujar Ibrahim.
Berbeda yang disampaikan Imade warga setempat. Ia mengatakan setelah beberapa tahun bejalan, warga yang didatangkan dari luar daerah, mulai kembali ke daerah asalnya. Hingga kini, warga yang didatangkan dari luar daerah hanya tersisa 21 KK.
“Sudah banyak yang pulang, yang menetap di sini hanya 21 KK,” ungkap Imade, warga transmigrasi yang masih bertahan sejak tahun 2016, kepada wartawan, Minggu (21/8/2022) kemarin.
Imade membeberkan, warga luar Sulawesi yang hingga saat ini bertahan, yakni dari Jawa Timur 7 KK, Jawa Barat 5 KK, Bali 9 KK. Akibat ditinggal penghuninya, sebagian rumah warga mengalami kerusakan.

 
									




