Beragam Penyebab Jantung Berdebar dan Cara Meredakannya

Ilustrasi jantung berdebar.

Sebagian orang yang memiliki kondisi ini juga mengalami fibrilasi atrium, yaitu kondisi ketika irama jantung tidak beraturan.

  1. Hipoglikemia

Nilai normal gula darah berada di rentang antara 70–140 mg/dL. Kondisi hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun hingga jauh di bawah nilai normalnya.

Orang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami gejala berupa jantung berdebar, pusing, lemas, pucat, keringat dingin, dan tremor atau tubuh gemetaran.

  1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi bisa terjadi karena kurang minum atau makan, diet ekstrem, atau penyakit tertentu, seperti diare dan muntah-muntah.

Saat tubuh dehidrasi, jantung akan bekerja lebih kuat untuk mengalirkan darah dan cairan ke seluruh tubuh. Selain jantung berdebar, dehidrasi juga bisa menimbulkan gejala lain berupa lemas, bibir kering, urine berwarna pekat, dan tidak buang air kecil sama sekali.

  1. Aritmia

Jantung berdebar juga bisa menjadi gejala gangguan serius pada jantung, seperti aritmia. Aritmia merupakan kelainan irama jantung yang membuat detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik.

  1. Demam

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38o Celsius. Demam sering kali disebabkan oleh infeksi dan peradangan. Saat sedang demam, seseorang bisa merasakan gejala jantung berdebar, lemas, nyeri di tubuh, dan pusing.

  1. Serangan panik

Saat mengalami serangan panik, seseorang akan merasakan jantung berdebar, keringat dingin, pingsan, lemas, mual, dan gemetaran. Penderitanya juga bisa merasa tidak berdaya dan tidak bisa beraktivitas.

Serangan panik adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang merasakan cemas luar biasa. Rasa cemas ini bisa muncul secara mendadak atau dipicu oleh hal tertentu, seperti stres, rasa takut, atau kelelahan.

  1. Perubahan hormon pada wanita

Perubahan kadar hormon pada masa kehamilan, menstruasi, serta menopause juga dapat menyebabkan jantung berdebar. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara.

Selain beberapa kondisi di atas, jantung berdebar juga dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi, antibiotik, obat asma, antihistamin, obat untuk menangani gangguan tiroid, dan dekongestan.

Jantung berdebar yang muncul karena penyakit jantung bisa berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter. Apabila tidak segera diobati, penyakit jantung bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti henti jantung atau bahkan kematian.