EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Pemkab Polewali Mandar (Polman) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek), Rabu, 3 Juni 2025, guna membahas percepatan program bantuan internet di daerah.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pejabat daerah, instansi teknis, camat, kepala desa, kepala BUMDes, kepala sekolah, kepala puskesmas, hingga bhabinkamtibmas.
Rakortek yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kominfo SP Sulbar, Mustari Mula, dan didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo SP Polman, Aco Musaddad, menyepakati langkah teknis pelaksanaan program bantuan internet di 15 titik fasilitas layanan publik yang selama ini belum terjangkau jaringan, seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa.
Salah satu peserta rakortek menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Provinsi dalam menjawab persoalan jaringan. Program dari Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga ini memberi harapan besar bagi percepatan pembangunan digital di wilayah kami,” ujarnya.
Kadis Kominfo Mustari Mula menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari misi prioritas Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga dalam mewujudkan Sulbar Cerdas dan Sulbar Berdaya.
Selain bantuan internet untuk fasilitas publik, rapat juga membahas koordinasi pendataan wilayah blank spot dan daerah dengan sinyal lemah, guna melengkapi persyaratan aplikasi SIGNAL dari Kementerian Komunikasi dan Digital RI. Hal ini bertujuan mendukung pengusulan pembangunan menara BTS 4G di kawasan permukiman dan jalur transportasi yang belum terlayani internet.
“Dengan Rakortek ini, kami berharap sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan seluruh pihak terkait semakin kuat dalam mewujudkan konektivitas digital yang merata dan berkualitas di seluruh Sulbar,” ujar Mustari.
Sementara itu, Kepala Bidang e-Government Kominfo SP Sulbar, Muhammad Ridwan Djafar, menyampaikan bahwa hasil rakortek akan menjadi pedoman penting dalam pelaksanaan pemasangan perangkat dan proses survei di lapangan.
“Proses akan lebih lancar jika semua pihak saling mendukung, apalagi sebagian besar lokasi berada di wilayah pedalaman dengan akses jalan terbatas,” tutupnya.