Dampaknya pun sangat luas: potensi kolapsnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kerugian ekonomi akibat pencemaran, penurunan sektor pariwisata, hingga kerusakan alat tangkap yang merugikan nelayan. Bahkan, kesehatan masyarakat ikut terancam akibat paparan mikroplastik.
“Pengelolaan sampah harus dilakukan menyeluruh, dari hulu ke hilir, disertai perubahan pola pikir konsumsi masyarakat,” tegasnya.
Di tengah tantangan ini, Salim menaruh harapan besar kepada generasi muda, khususnya Gen-Z dan Gen-Alpha, untuk menjadi pelopor perubahan melalui gaya hidup minim sampah.
“Langkah sederhana seperti membawa tumbler, menolak plastik sekali pakai, memilah sampah organik, hingga menjadi wirausaha di bidang lingkungan bisa membawa dampak besar jika dilakukan secara konsisten,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Wagub Salim menegaskan pentingnya aksi nyata.
“Bumi tidak membutuhkan kita, tetapi kitalah yang membutuhkan bumi. Mari mulai dari hal sederhana untuk mewariskan lingkungan yang bersih dan sehat bagi generasi mendatang,” imbuhnya. (rsl/*)