Waspadai ISPA! Dinkes Sulbar Imbau Masyarakat Cegah Dampak Cuaca Ekstrem

Kepala Dinkes Sulbar, dr. Asran Masdy.

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) belakangan ini memicu lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar mengimbau masyarakat untuk waspada dan melakukan langkah pencegahan guna menghindari dampak buruk penyakit tersebut.

Kepala Dinkes Sulbar, dr. Asran Masdy, menjelaskan bahwa pola cuaca yang tidak menentu seperti hujan deras mendadak, panas terik, serta paparan debu dan polusi bisa menjadi faktor utama yang meningkatkan kerentanan masyarakat terhadap ISPA.

“Kondisi ini memperburuk kualitas udara dan memicu iritasi saluran pernapasan. ISPA umumnya menyerang tenggorokan dan disebabkan oleh perubahan suhu yang mendadak serta paparan polusi,” ujar dr. Asran, Selasa (15/7/2025).

BACA JUGA:  Gubernur Sulbar Suhardi Duka Hadiri HUT Mamuju ke-485, Tekankan Inklusi dan Pemerataan Pembangunan

Ia menambahkan, gejala ISPA meliputi demam, batuk, sakit tenggorokan saat menelan, penurunan nafsu makan, serta kelelahan yang dapat mengganggu aktivitas harian. Meski kerap dianggap ringan, ISPA bisa berdampak serius, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Untuk menekan risiko penularan ISPA, dr. Asran mengimbau masyarakat agar:

  1. Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di area berdebu atau berpolusi.
  2. Memperbanyak minum air putih untuk menjaga kelembapan saluran pernapasan.
  3. Menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari paparan debu dan virus.
  4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan vitamin secara teratur.
BACA JUGA:  Pola Hidup Sehat Mulai Tren, Ini Kabupaten Paling Aktif di Program Cek Kesehatan Gratis di Sulbar

Tak hanya masyarakat, seluruh fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas, dan Posyandu juga diminta aktif memberikan edukasi kepada warga terkait gejala dan upaya pencegahan ISPA.

“Petugas kesehatan harus terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, sekaligus memantau perkembangan kasus secara berkala untuk menilai efektivitas penanganan,” tegas dr. Asran.

Dengan partisipasi aktif seluruh pihak, diharapkan penyebaran ISPA dapat ditekan meski kondisi cuaca global makin tidak menentu. (rls/*)