Suriana Zain: Fokus Kami, Sulbar Surplus Pangan 2027

Kepala Bidang PSDA, Suriana Zain.

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MATENG — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) terus memperkuat peran dalam mendukung upaya ketahanan pangan daerah. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah kegiatan monitoring pembangunan Bendungan Budong-Budong di Desa Salulebo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah.

Bendungan Budong-Budong dirancang memberikan manfaat besar bagi masyarakat, meliputi pelayanan air irigasi seluas 3.047 hektar, penyediaan air baku 0,41 m³/detik, reduksi banjir hingga 330,87 m³/detik, serta potensi PLTMH sebesar 0,60 MW. Selain itu, bendungan ini juga diproyeksikan menjadi objek wisata air baru yang akan menambah nilai ekonomi kawasan.

Kepala Bidang PSDA, Suriana Zain, menjelaskan bahwa Bendungan Budong-Budong menjadi salah satu proyek strategis yang menopang ketahanan pangan Sulbar.

BACA JUGA:  Dinas Perkebunan Sulbar Serahkan Bantuan Sprayer untuk Kelompok Tani Manakarra Mamuju

“Fokus kami adalah memastikan Sulbar menjadi daerah surplus pangan pada tahun 2027. Bendungan Budong-Budong merupakan salah satu infrastruktur kunci menuju ke sana,” ujar Suriana, Kamis 16 Oktober 2025.

Suriana menyampaikan, berdasarkan Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2015 tentang Status Kewenangan Pengelolaan Sumber Daya Air, daerah irigasi dengan luas layanan antara 1.000 hingga 3.000 hektar berada dalam kewenangan provinsi. Karena itu, meskipun pembangunan Bendungan Budong-Budong dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, Dinas PUPR Sulbar tetap melakukan monitoring dan koordinasi teknis sebagai bentuk kolaborasi lintas lembaga.

BACA JUGA:  BPBD Sulbar Dukung Penuh Pembentukan Koperasi ASN Panca Daya

Lebih lanjut, Suriana memaparkan bahwa selain Bendungan Budong-Budong, terdapat sejumlah daerah irigasi lain yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan Sulbar.

“Dari Kabupaten Polewali Mandar, ada Irigasi Lakejo dan Irigasi Tandung yang memberi kontribusi besar. Sedangkan Irigasi Maloso yang merupakan kewenangan Balai PUPR memberikan persentase kontribusi tertinggi dari kabupaten tersebut,” jelasnya.