EKSPOS SULBAR – Kecamatan Tikke Raya, diproyeksi menjadi wilayah industri di Pasangkayu. Sekira 2.000 hektar lahan sudah disiapkan. Rencana akan dibangun beberapa perusahaan raksasa dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah. Dibawah naungan PT. Kawasan Industri Pasangkayu (KIPAS).
Perwakilan PT. KIPAS Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa, menyampaikan, kehadiran investasi di Tikke Raya, akan membawa dampak positif bagi Pasangkayu dan Sulbar pada umumnya. Mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pendapatan perkapita, serta menghidupi usaha-usaha rakyat.
Diungkapkanya, kawasan industri di Tikke Raya, diprediksi akan menyerap sekira 30 ribu tenaga kerja. Ia berkomitmen akan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal. Sehingga masyarakat Pasangkayu tidak lagi keluar daerah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
” Sekarang mari kita siapkan diri. Kepada generasi muda, pilihlah jurusan pendidikan kejuruan yang sesuai kebutuhan perusahaan. Jadi anak lokal tidak hanya jadi buruh kasar, tapi menjadi pekerja yang memiliki posisi layak karena memiliki keahlian tertentu. Penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan ekonomi masyarakat menjadi salah satu pertimbangan dibangunnya kawasan industri itu” terang bupati Pasangkayu dua periode itu, Selasa 23 Mei
Staf Khusus Bupati, Bidang Pembangunan, Muliadi Saleh menyampaikan, kawasan industri di Tikke Raya, diprediksi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pasangkayu. Selain banyak menyerap tenaga kerja, juga akan menghidupkan usaha-usaha rakyat.
” Ada tiga zona pergerakan ekonomi di Pasangkayu, yakni untuk wilayah dataran atas oleh tanaman sawit, zona tengah itu tanaman pertanian hortikultura dan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah.red), dan zona pesisir itu ada tambak. Nah, kawasan industri ini akan menjadi zona yang keempat. Bayangkan efek ekonomi yang akan ditimbulkan disana, semua jenis usaha masyarakat akan terdampak hasil positifnya” pungkasnya.(*)