“Survei ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa setiap unsur rupabumi yang diusulkan memiliki dasar yang jelas, baik secara geografis, historis, maupun sosial budaya. Hasil verifikasi lapangan ini nantinya akan menjadi bagian dari proses validasi dan penetapan resmi nama Pulau Ngalo’ dalam data rupabumi nasional,” jelas Desy.
Sementara itu, di tempat terpisah, Plt. Karo Pemkesra Setda Provinsi Sulawesi Barat, Murdanil, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mendukung tertib administrasi penamaan rupabumi. Penamaan setiap unsur geografis, termasuk Pulau Ngalo’, memiliki nilai penting tidak hanya dari sisi administrasi pemerintahan, tetapi juga sebagai pengakuan terhadap identitas dan kearifan lokal masyarakat,” ujar Murdanil.
Ia menambahkan bahwa hasil verifikasi lapangan ini akan menjadi dasar untuk pembaruan peta rupabumi dan basis data geospasial daerah, yang pada gilirannya mendukung perencanaan pembangunan wilayah secara lebih akurat dan berkelanjutan. (Rls)












