Menuju Sekda Baru Sulbar, Junda Maulana Pemimpin yang Tumbuh dari Kesederhanaan dan Integritas
- account_circle Ekspos Sulbar
- calendar_month Ming, 9 Nov 2025
- comment 0 komentar

Gubernur Sulbar, Suhardi Duka foto bersama calon Sekda Sulbar, Junda Maulana.
“Dan benar saja janji itu beliau tepati,” kenang Junda. Setelah meraih gelar doktor, ia dipercaya menjadi Asisten II, lalu menjabat Kepala BKD, kemudian Kepala Bappeda di Kabupaten Mamuju.
Menjadi Pemimpin dan Pembelajar
Kiprahnya makin luas saat ia dipercaya sebagai Penjabat Bupati Mamuju Tengah. Ia tak pernah bermimpi menjadi kepala daerah, namun tanggung jawab itu ia emban dengan penuh dedikasi.
“Saya belajar, bahwa kemajuan daerah sangat tergantung pada kemampuan pemimpinnya,” ujarnya.
Meski kewenangan Pj Bupati terbatas, Junda membuat banyak terobosan. Ia merancang logo dan Mars Kabupaten Mamuju Tengah, serta mengalokasikan Rp200 juta per desa untuk pembangunan kantor desa, kebijakan berani di masa sebelum adanya Dana Desa dari pusat.
“Bagaimana pemerintahan dan pelayanan publik bisa berjalan kalau tidak punya kantor?” ujarnya tegas.
Prinsip Kepemimpinan dan Kolaborasi
Kini, menjelang pelantikannya sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Junda membawa prinsip yang ia pegang sejak lama: tidak ada orang hebat, yang ada hanya tim yang hebat.
“Saya akan mengajak seluruh OPD bekerja bersama. Kalau kita tidak berkolaborasi, daerah ini tidak akan maju,” katanya.
Sebagai mantan Kepala Bappeda, ia memahami betul pentingnya perencanaan berbasis bukti (evidence-based policy). “Kalau mau dapat program dari pusat, harus ada kajian, data, dan desain besar. Tanpa itu, kita hanya dapat program kecil,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya learning organization, budaya birokrasi yang terus belajar dan berinovasi. “Birokrasi adalah pekerjaan akal sehat. Tapi kalau mau lebih bagus hasilnya, harus ditambah ilmu. Jangan berhenti belajar,” ucapnya.
Junda peka terhadap perubahan generasi ASN. Ia memahami adanya perbedaan gaya kerja antara pegawai senior dan generasi Z. “Mereka pintar, tapi cepat bosan. Maka kita harus bisa menyesuaikan. Kadang saya ajak kerja di warkop, yang penting targetnya tercapai,” katanya sambil tertawa.
Integritas dari Rumah
Sosok Junda Maulana juga telah menanamkan nilai kejujuran sejak kecil. Ia mengenang satu peristiwa ketika ia menemukan amplop berisi uang Rp5.000 di jalan. Karena takut dianggap bukan haknya, ia menceritakan hal itu kepada ayahnya. Sang ayah yang juga merupakan seorang yang militer (TNI) bahkan sampai turun ke selokan mencari alamat di kertas yang telah Junda buang sebelumnya, demi mengembalikan uang itu ke pemiliknya.
“Dari situ saya belajar, kalau bukan hakmu, jangan kau ambil. Itu pelajaran hidup yang saya bawa sampai sekarang,” ujarnya haru.
Dukungan Keluarga dan Loyalitas Daerah
Dalam perjalanan kariernya, dukungan sang istri menjadi kekuatan tersendiri. “Istri saya tidak pernah menuntut. Dia mandiri, tidak ikut campur urusan kantor, dan memahami bahwa waktu saya banyak untuk tugas,” tuturnya.
Meski bukan kelahiran Sulawesi Barat, Junda menegaskan pengabdiannya untuk daerah ini.
“Saya datang tahun 1993. Artinya, lebih dari setengah umur saya, saya habiskan di Sulbar. Istri saya orang sini, anak-anak saya besar di sini. Ini rumah saya,” tegasnya.
Ia mengaku beberapa kali ditawari pindah ke kementerian, tapi memilih tetap di daerah. “Saya ingin pensiun dengan nama baik, bukan jabatan. Saya mau smooth landing, meninggalkan jejak baik bagi Sulbar,” katanya.
Menatap Tugas Baru
Kini, di bawah kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga, Junda Maulana siap menjalankan amanah sebagai Sekda Sulbar. Ia mengaku sedikit banyaknya sudah memahami gaya kerja keduanya.
“Pak SDK itu rasional dan realistis sementara Pak Wagub itu religius dan karismatik. Saya ingin jadi penyeimbang dan menjadi eksekutor kebijakan keduanya,” ujarnya.
Pesan terakhir yang ia pegang dari sosok SDK yang sangat membekas: “Jangan mengelompokkan orang. Gunakan semua potensi untuk bekerja sama.” Itulah prinsip yang akan ia bawa dalam kepemimpinannya.
“Kalau saya dipercaya menjadi Sekda, inilah puncak karier tertinggi ASN di daerah. Cita-cita saya hanya satu: menutup karier dengan nama baik dan meninggalkan warisan kerja yang nyata bagi Sulawesi Barat,” tutup Junda dengan senyum tenang. (Rls)
- Penulis: Ekspos Sulbar
